Monday, 29 September 2014

Cerpen Kesendirian dan kesepian (1)


Aku seperti burung yang terbang, terbang di langit yang amat luas .. aku terbang bebas, bebas kemanapun yang aku sukai. Tetapi, aku hanya sendiri, Sendiri dalam kesepian. ya ini adalah aku, aku yang tak pernah merasakan yang namanya pacaran, Aku sering dekat ataupun suka dengan laki-laki tetapi aku tak pernah bisa merubah status dari pdkt menjadi pacaran terkadang perasaan ini seperti mati mungkin karena aku prustasi untuk mendapatkan pasangan hidup. Aku hanya di hantui oleh kesendirian dan kesepian. Sudahlah mungkin memang belum waktunya, ketika ku duduk di kelas tiba – tiba ada yang berbicara di sampingku dan bertanya kepadaku.
“disamping lo gak ada yang nempatinkan ?”
“hah, gak ada kok”
“oke deh” (dia menduduki kursi yang kosong di sampingku)
“sekarang mata kuliah psikologi perkembangankan ?”
“iya, sekarang mata kuliah psikologi perkembangan”
“oh iya kita belum kenalan, kenalin nama gue rendy lo bisa panggil gue rendy, nama lo siapa ?”
“nama gua serly lo bisa panggil gua titin, oh iya lo angkatan ke berapa ? kok gua baru liat lo di kelas ini”
“gue angkatan 2010, gue ikut kelas ini soalnya tahun kemarin gua ngambil cuti dan ada beberapa matkul yang harus gua ulang”
“waduh, angkatan 2010 ? angkatan pertama dong ? eh maaf ya kak gue gak tau makanya gua gak manggil lo kakak”
“nyelow aja, oh iya besok ada mata kuliah sosial politik jam berapa ?”
“sospol itu jam 3 kak”
“oh oke deh"
Tiba – tiba dosen masuk ke kelas dan memperkenalkan diri karena ini adalah pertemuan pertama awal perkuliahan pada semester ini baru di mulai. Aku orangnya memang seperti ini jika ada orang yang mengajak ngobrol dan belum kenal pasti aku pergunakan kata yang agak kasar yaitu gue dan lo tapi kalo sudah dekat denganku, aku pergunakan kata aku dan kamu. Sudahlah tak terlalu penting. Tak sengaja aku perhatikan kak rahmat, lumayan juga si tapi sayang ia tak pandai sehingga harus mengulangi mata kuliah dan menggantikan cuti yang ia ambil tahun lalu. Tak terasa perkuliahan ini sudah selesai dan senior itu langsung pulang dan tak mengajak ngobrol lagi. Oh ya aku kuliah di universitas terkenal di jakarta dan akupun tinggal di kostan yang dekat dengan kampus karena rumahku dengan kampus jaraknya lumayan jauh dan harus di tempuh sampai 2 jam perjalanan dan ongkosnyapun lumayan mahal. Setelah selesai kuliah akupun pulang kekostan karena aku masih mahasiswa baru sehingga belum ada kegiatan yang berarti.
***
Keesokan harinya aku datang ke kampus untuk menuntut ilmu dan hari ini aku mendapatkan tiga matkul yaitu jam 10, jam 1 dan yang terakhir jam 3. Dan tak terasa aku sudah memasuki matkul yang ke tiga yaitu sosial politik, dan ternyata mata kuliah ini di tukar jadwalnya dengan ilmu komunikasi, sebelum dosen masuk aku memutuskan untuk ke toilet terlebih dahulu, ketikaku keluar ruangan tiba – tiba ada kak rahmat dan ia bertanya kepadaku.
“ini P.IPS B 2013kan ?”
“iya, kenapa memangnya” (ternyata ia lupa kepadaku)
“sekarang matkul sospolkan, waduh bukan kak sekarang ilmu komunikasi”
“kok ilmu komunikasi si ? di jadwalnya sospol kok”
“dijadwalnya memang sospol tetapi ada pergantian jadwal karena dosen sospol katanya tidak bisa masuk kalo hari ini”
“oh gitu, gue bisa minta no Hp lo gk ? buat sekedar menanyakan jadwal”
“boleh kok, catet yah” (sambil menyebutkan no Hp)
“namanya siapa ?”
“nama gue serly (memasang muka agak kesal karena ia lupa denganku”
“oh oke gue save ya”
“sipp deh”
Setelah ia meminta no Hpku, iapun memutuskan untuk pulang dan aku tak jadi ke toilet dikarenakan dosennya sudah masuk ke kelas, dasar senior yang merepotkan. Dan dosennyapun hanya masuk sebentar karena hanya perkenalan saja dan akupun pulang kekostan, aku melihat Hp dan ternya ada sms, aku kira sms dari mama ternyata dari kak rendy. aku membuka sms itu dan kitapun berbincang melalu sms.
“Rendy 2010”     
“oke, gue save”
“besok ada matkul apa aja”
“pengantar ilmu sejarah, sosiologi sama PAI, emang kakak ikut matkul apa saja di kelas gue ?”
“mata kuliah sosial politik, psikologi perkembangan sama antropologi neng”
“oh oke deh nanti gue infoin sesuai matkul yang lo ambil kak, loh kok manggil gue neng si, aneh bangett”
“oke makasih ya, ahaha engga papa biar greget neng”
“yah, neng lagikan -__-‘’
Smsanpun terus berlanjut hingga adzan subuh karena aku sering begadang semenjak tinggal di kostan mungkin karena aku tak betah tinggal di sini begitu pula dengan kak rendy ia cowo yang bisa aku katakan cowo bandel karena ia sering keluar malam untuk berkumpul dengan teman - temannya dan pulang kerumah itu sekitar jam 3 atau jam 4, ketika ia sampai di rumah ia menunggu adzan subuh dan setelah subuh ia baru tidur sama sepertiku, dan dalam sms itu kita mengobrol yang tak berarti apa saja kita bicarakan namun dari hal tersebut kita semakin dekat saja dan terkadang ia menelponku tetapi tengah malam. Di telpon juga kita sama tak pernah membicarakan yang berarti dan sifat kak rendy yang jail terkadang menakut nakutiku karena nelponnya tengah malam. Semakin hari kita semakin dekat walaupun hanya melalui sms dan telpon, kita sering mengucapkan selamat pagi, selamat malam, jangan lupa makan, dan terkadang kak rahmat meminta emotion titik dua bintang dan akupun sms dengan kak rahmat tak pernah menggunakan lo gue lagi tetapi aku kamu kita semakin dekat saja, dengan kedekatan ini aku merasakan keanehan dengan hati ini, sepertinya aku suka dengan kak rahmat tetapi lebih parah lagi ini bukan sekedar suka tetapi sayang, sayang yang muncul karena kenyamanan. Aku sering memberitahu kepada kak rendy kalau besok ada matkul yang ia ambil kak rahmat membalas smsku.
“iya, aku besok datang kok”
Tetapi ketika di kampus, kak rahmat tak kunjung datang, aku bingung dengan dia, dia seperti tak serius dengan kuliahnya. Dia itu sudah tertinggal kuliah dan harus mengulang tetapi masih saja malas-malasan terkadang aku bingung dengan apa yang ada di pikiran dia, aku hanya kasihan dengannya, tetapi ia sangat malas seperti yang tak ingin melanjutkan kuliah. Akupun sering mengingatkan dia tetapi percuma seperti tak didengar, ketikaku bicara tentang kuliah pasti ia mengajakku membicarakan yang lain. Padahal jika ia kuliah aku bisa bertemu dengannya dan berbincang-bincang langsung tetapi sepertinya percuman ia tak pernah ke kampus lagi. Tetapi ia tetap sms dan telponan denganku. Aku bingung, rasa rinduku kepadanya semakin kuat, aku rindu ingin bertemu, aku tak ingin berhubungan hanya melalu sms atau telpon saja. Suatu saat, kita di sms membicarakan yang menjurus dengan perasaan kita masing – masing, kak rahmat tiba – tiba smsku.
“neng perasaan kamu ke kakak gimana si”
“hah ? gimana gimananya kak”
“iya kitakan sering smsan dan telponan semakin hari kita semakin deket, pastinya aku dan kamu sama – sama merasakan rasa nyaman”
“aduh gimana ya kak, aku bingung”
“kalo kamu gak mau jawab aku telpon ya”
Aduh aku benar – benar bingung dengan perasaan ini, dan ada telpon masuk dari kak rahmat awalnya aku tak mau mengangkat tetapi tiba-tiba ia sms lagi
“angkat dong neng”
“(akupun mengangkat telponnya)”
“halo neng, sebenernya perasaan kamu ke kakak gimana si ?”
“hah ? apaan si kak, aku cuman nganggep kakak seperti kakak aku sendiri kok”
“hah serius ? kamu yakin neng”
“yakin kok”
Dan tiba tiba ia ngomong melalui telpon “do you love me ?” Aku hanya bengong dan bingung
“halo neng halo”
“iya kak”
“do you love me ?”
“aduh kak aku engga mau jawab, dalam kamus cewe itu gak ada cewe yang ngungkapin perasaannya duluan”
“oke deh, kalo begitu kamu besok ada kuliah ?”
“ada tapi jam 10 cuman 1 matkul kok”
“oke, nanti kita jalan yah, jam 2 nanti aku jemput aku tunggu di bawah jembatan penyebangan”
“hah serius kak ?”
“iya serius, yaudah yah udahan telponnya kamu tidur ya neng. Jangan sering begadang nanti mata kamu jadi mata panda, good night sayang”
“good night” (aku terkejut dan sejujurnya aku bingung, bingung yang amat bingung)
Tiba-tiba menelpon menanyakan perasaan, kemudian mengajak bertemu dan yang terakhir ia mengatakan sayang, aku bingung bingung sekali. Aku takut besok aku ditanyakan perasaan aku bagaimana. Jika ia ingin menyatakan persaannya pasti ia memulai dengan “kakak suka nih sama kamu, kamu suka gak sama kakak ?” atau “sebenernya kakak suka sama kamu, kalo kamu suka gak sama kakak ?” ini sumpah aneh dia malah menanyakan perasaan aku padanya yaitu “do you love me ? aneh, entah lah lihat nanti saja bagaimana.
***
Keesokan harinya aku berangkat kuliah, ketika ku belajar yang ada pada pikiranku hanyalah kak rendy, kak rendy dan kak rendy. Sumpah aku bingung dan deg degan karena ini adalah pertamanya aku jalan dengan laki-laki yang aku sukai, yang ada dalam pikiranku begitu banyak hingga hal yang sepelepun aku pikirkan. Tak terasa perkuliahanpun sudah selesai di karenakan ragaku mengikuti perkuliahan tetapi pikiranku entah jalan – jalan kemana saja, akupun bergegas untuk pulang kekostan untuk mempersiapkan diri. Ujung kaki sampai ujung kepala sampai aku perhatikan dan sambil menunggu kak rahmat jemput. aku tak henti – henti untuk berkaca sampai – sampai teman satu kostanku menegurku.
“heh tin mau kemana si ? ngaca terus ?”
“hehe mau jalan nih sama cowo yang sering aku ceritain”
“oh yang kak rahmat rahmat itu bukan”
“nah iya itu haha”
“cie ileh, udah makan ?”
“belum tiw, nanti aja sama kak rahmat”
“ya ilah tin namanya juga jalan sama cowo pasti malu malu dah”
“cie pengalaman banget si tiw ahaha”
“udah ya tiw, aku mau berangkat yah” (sambil menggunakan tas gendongnya)
“heh kamu mau pake tas itu ?”
“ahaha iya, soalnya aku gk punya tas cewe terus gak bisa makenya juga”
“kamu mau jalan apa mau kuliah tin ? ahaha pake tas aku aja nih”
“engga mau ah, sudah ya aku berangkat tiw assalamualaikum”
“walaikumsalam”
Setelah berpamitan akupun berangkat ke dekat jembatan penyebrangan untuk bertemu kak rahmat, dan ketikaku sampai, aku bertemu dengan kak rahmat setelah sekian lamanya ahaha.
“mau kuliah neng, pake tas gendong” (membuka percakapan)
J (aku hanya tersenyum karena aku malu, yang ada di pikiranku, aku harus merubah penampilanku yang agak kecewe-cewean)
“ayo naik”
(akupun naik motornya kak rendy)
(ketika motor melaju, aku mengajak ngobrol dengannya) “lama banget sih datengnya, janjian jam berapa dateng jam berapa”.
(kak rendy hanya ketawa saja)
“ mau kemana kita nih”
“terserah kakak saja, aku tak tau tempat ini karena aku pendatang di sini”
“yah, kita ke sevel saja ya”
“yaudah terserah kakak saja”
Ketika turun di motor kitapun bergegas untuk masuk ke tempat kongkow itu dan kak rahmat menyuruhku mengambil makanan dan minuman, ya aku ambil nasi goreng saja karena aku bingung makan apa, karena makanan ini tak ada yang aku kenal. Kemudian aku mengambil minuman good day dan kak rendy pun mengambil rokok dan korek dan ketika di kasir
“kak udah aku aja yang bayar’’
“udah kakak aja yang bayar ya”
“kak serius nih, aku gak mau di bayarin”
“udah gak usah ya, dalam kamus laki – laki itu, engga boleh ada cowo yng di bayarin sama cewe dan seharusnya ngebayarin cewe itu. Emang kamu doang yang punya kamus”
“ih ngeselin ya”
(Dan kitapun ke atas untuk duduk dan mengobrol, aku dan kak rahmat duduk saling berhadapan tetapi agak dekat jarak bangkunya)
“itu serius minumnya kopi neng”
“serius lah, abis aku ngantuk banget kak”
“makan nasi goreng tapi minumnya kopi ahaha, aneh kamu neng”
“kan aku bawa minum air putih”
“haha lucu kamu neng”
“eh iya kak, kakak gak makan ? aku makan yah”
“aku udah makan neng, makan aja. Oh iya aku ngerokok di depan kamu gak papa ?”
“gak papa kok nyelow aja, ini masa aku makan sendirian si kak. Aku suapin yah.”
“ahaha gak usah serius deh kenyang”
“yaudah”
Setelah aku selesai makan dan kak rendypun selesai merokok, ngobrol yang menegangkan itupun di mulai, menurutku ini bukan ngobrol tetapi ini seperti sidang karena membuatku benar – benar deg degan. Obrolanpun di mulai.
“kamu udah pernah pacaran ?”
“hah pacaran ? belum pernah”
“serius ? kamu di SMA ngapain aja ? belajar terus ? dapet rangking ?”
“engga juga kok, malas saja tak ada yang sesuai dengan hati hehe”
“perasaan kamu ke kakak gimana si neng ?”
“haduh nanya ini lagi ? aku gak bisa jawab.”
“Do you love me ?”
(sumpah antara bingung dan deg degan) “harus di jawab nih kak”
“do you love me ?”
“iya, aku sayang sama kakak kalo kakak gimana perasaannya sama aku ?”
“sebenernya kakak juga sayang sama kamu, TAPI ada beberapa alasan yang gak mungkin buat kita jadian”
(aku hanya diam karena disisilain hatiku senang tetapi disisilain juga aku sedih) kak rahmatpun melanjutkan pembicaraannya.
Karena kamu itu terlalu baik buat kakak, kakak gak pantes buat kamu. Kamu gak pernah pacaran ibaratnya kamu masih bersih sedangkan kakak, kakak itu udah kotor menurut kakak, kakak gak pantes buat kamu. Kalo kita jadi pacaran otomatis setiap kamu pulang ke cikarang harus kakak anterinkan sampe rumah ? dan otomatis pasti kedua orang tua kamu bakalan nanyain kakak, kerjanya apa ? sedangkan kakak ini masih pengangguran dan kuliah kakak juga gak kakak lanjutin. Karena itu pengalaman kakak waktu kakak datang kerumah orang tuanya mantan kakak, dan kedua orang tuanya itu nanya pekerjaan kakak apa dan kakak jawab belum kerja dan kedua orang tuapun tak mau melihat muka kakak sama sekali dan kakakpun memutuskan untuk gak pacaran dulu karena kakak mau mencari kerja agar kakak di hargai.
“Kamu harus bedain kata suka, sayang sama cinta yah ?”
“(aku hanya bingung ketika kak rahmat berbicara seperti itu, pikiran dia terlalu jauh. Sedangkan aku masih jauh jika sampai mendatangkan pacar ke rumah dan memperkenalkannya) memang apa perbedaannya kak ?”
“kamu cari aja yah nanti, kamu jangan marah ya karena kita gak bisa pacaran. Kakak sayang kok sama kamu neng”
“yailah nyelow aja kak (nyesek banget sebenernya)”
(aku kira dengan pertemuan ini kita bakal memperjelas status kita tetapi pada faktanya)
“(aku melihat jam dan ternyata sudah jam 5 dan aku belum shalat ashar) kak udah jam 5 nih pulang yu belum shalat ashar”
“oh yaudah, kita pulang ya”
Ketika di jalan menuju kostanku, aku masih bercanda – canda, malah terkadang kak rendy meledekku katanya “keberatan kebelakang nih ahaha” dan aku menjawab “hey ngaca kak” dan ketika di perjalanan ada perempuan yang menggunakan pakaian seksi dan kak rendy melihatnya, akupun menegurnya “hey kebiasaan ya mata laki – laki, ngedip –ngedip kak” dan kak rendy menjawab “apaan si siapa yang ngeliatin itu dosa tau. Aku mengajak bercanda ini karena aku tak mau mengeluarkan kekecewaanku kepada kak rahmat dan aku tau mungkin ini pertemuan terakhir kita. ya aku hanya ingin mengakhiri pertemuan ini dengan kegembiraan dan melihat senyumannya itupun sudah cukup membuatku bahagia walau aku tau kita tak mungkin bersatu. Tak terasa kita sampai di kostanku, kak rendypun pulang ke rumahnya. Dan ketika ku sampai kamar kostan rasanya aku ingin berteriak dan meluapkan kekecewaan ini. Sungguh menyedihkan kisah cinta ini, menurutku kisah cinta ini sama saja seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan menyedihkan, yang ada pada pikiranku begitu banyak pemikiran yang negatif. Mungkin kak rahmat tak mau kita jadian karena fisikku yang tak secantik perempuan pada umumnya atau karena fisikku yang gemuk membuat dia tak mau menjadikanku pacarnya atau karena aku terlalu norak dan tak modern. Begitu banyak pemikiran pemikiran negatif yang bermunculan pada diriku. Sudahlah.. akupun mengambil wudhu dan shalat ashar. Setelah selesai shalat kak rendypun sms.
“neng kamu marah ya sama kakak”
“hah engga kok kak, nyelow aja”
Dan iapun tak membalas smsku lagi, dan keesokan harinya tak ada ucapan yang seperti biasanya. Aku ingin memulai sms terlebih dahulu tetapi aku gengsi dan akupun masih kesal dengan yang kemarin. Dan selanjutnya tak pernah ada sms lagi tak ada ucapan lagi dan tak ada telpon lagi. Rasanya jika waktu itu aku harus memilih bertemu tetapi tak ada komunikasi lagi setelah bertemu atau tak pernah bertemu tetapi kita masih terus berkomunikasi, pasti aku akan memilih tak bertemu tetapi kita terus berkomunikasi. Aku seperti jatuh kemudian tertiban tangga pula, luka ini belum kering tapi kamu merobek luka ini lagi. Entah biarkan aku hidup dengan harapan. Kemudian Hpku rusak dan aku menggunakan hp bapak untuk berkomunikasi dengan teman – teman tetapi tetap menggunakan kartuku dan tiba tiba ada telpon masuk.
“halo asalamualaikum ini siapa ya ?”
“walaikumsalam, no kakak di hapus ya ?”
“hah ?”
“ini kak rendy neng nonya di hapus ya”
“oh kak rendy, maaf kak maaf ini hpnya rusak dan no kontaknya di save di Hp bukan di kartu”
“oh gitu, kakak cuman pesen kalo ada temen yang mau beli mobil bilang ke kakak ya, kakak sekarang kerja di shorum mobil”
“oh iya deh kalo ada ya kak”
“iya kalo ada, kamu sekarang dimana ?”
“di cikarang”
“oh yaudah makasih ya”
“iya sama – sama”

Mungkin kak rendy ingin mengobrol denganku lebih banyak lagi, tetapi aku yang tak merespon karena jawabanku yang singkat singkat, aku menjawab singkat karena aku bingung jujur aku kaget ketika ia bilang kak rendy karena ia menghilang sekian lama dan tiba – tiba ia menelponku. Aku memang masih berharap dengan kak rendy hingga saat ini tetapi aku hanya tak ingin untuk sakit kedua kalinya biarkan aku hidup dengan kesendirianku, biarkan aku terbang bebas walaupun aku hanya sendiri dan terkadang melihat ke belakang. Biarkan cinta yang tulus datang dengan sendirinya tanpa ada alasan. Aku di sini hanya menunggu dengan ketulusan cintamu.

No comments:

Post a Comment