KEBAHAGIANKU
MENURUTMU
Titin Watini
Pagi
ini ia datang kerumahku untuk mengajak pergi merayakan aniversary hubungan
kita, ya aku dan dia sudah berpacaran 4 tahun, dalam menjalin hubungan selama
ini tidak mudah harus ada kepercayaan dan komunikasi yang kita bangun. Tak lama
aku mengenang hubungan kita pintu rumah ada yang mengetuk dan ternyata riki ya
kekasihku ia membawa bunga mawar dan coklat kesukaanku.
“happy
aniversary sayang”
Riky
mengucapkan jadinya kita yang ke 4 tahun, mukanya yang membuatku slalu cinta
dan sorotan matanya yang tajam menatapku yang mengisyaratkan kebahagian. Aku
seketika memeluk riki dan aku membisikan ketelinganya.
“sayang
kamu romantis banget, happy aniversary too”
Riki
melepaskan pelukanku dan menarik tanganku untuk pergi ke tempat dimana kita
jadian ya di taman dekat sekolah SMA dulu, kita jadian di taman dekat sekolah
awal kita bertemu kelas 1 SMA pertama kita masuk sekolah dan disitulah kita
jadian, kita slalu berangkat bareng dan kemana-mana slalu bareng kita seperti dua
si joli yang tidak bisa dipisahkan kecuali ke toilet ahaha ya inilah kita, riki
menarikku seperti orang yang tak sabar memberi kejutan, ketika kita sampai di
taman ada meja dan kursi yang di buat sengaja riki untuk memberi kejutan
kepadaku.
“sayang
ini serius ? romantis banget”
“iya
sayang ini buat aniversary kita”
Ya
riki memang cowo yang romantis yang slalu membuat aku bahagia di setiap
kejutannya, setelah merayakan aniversary, riki mengantarkanku pulang kerumah
dan iapun berpamitan untuk pulang.
***
Ketikaku
terbangun pagi ini aku merasa ada yang aneh biasanya handphoneku bergetar ada
sms yang mengucapkan “selamat pagi”. tetapi pagi ini tak ada sms, dari riki.
Memang dalam hubungan kita komunikasi adalah no pertama walaupun hanya
mengucapkan selamat pagi itu merupakan hal kecil tetapi ini penting untuk
berjalannya hubungan kita, aku mencoba untuk sms riki terdahulu untuk
mengucapkan selamat pagi, aku slalu berpikir positif mungkin riki belum bangun
karena kemarin iya terlalu cape untuk mempersiapkan kejutan aniversary kita.
Waktu
menunjukkan jam 10.00 WIB tetapi riki tak kunjung membalas smsku, dan akhirnya
aku memutuskan untuk datang ke rumah riki. Ketika ku sampai di depan rumah riki
ada ibunya riki.
“misi
tante rikinya ada ?”
“emh
iya devi, sini masuk dulu rikinya baru saja pergi katanya ada urusan mendadak”
“oh
iya tante makasih, aku cuman sebentar kok, soalnya riki aku telpon gak di
angkat tante. Yasudah tante aku pamit pulang, terimakasih assalamualaikum”
“walaikumsalam”
Ya
orang tua kita sudah saling mengenal satu sama lain dan merekapun sudah
mengetahui hubungan kita, mereka menyetujui hubungan kita. dan akhirnya aku
pulang kerumah memasang muka cemas dan bete, aku memutuskan untuk mengurung
diri dan memutuskan untuk merenung dikamar, aku slalu memikirkan kesalahanku,
mengapa riki seperti ini, apa yang salah dariku ? apakah aku menyakiti perasaan
riki ? jika memang kita berantem atau berbeda pendapat, kita tak pernah
berantem sampai berjam-jam seperti ini. Aku slalu mencoba menelpon sampai 52 kali
dan tak ada jawaban dari riki, dan akupun tertidur sampai esok pagi.
***
Pagi
ini sama seperti pagi kemarin, ketikaku terbangun dari tidur aku melihat
handphone tak ada jawaban dan ucapan selamat pagi. Dan aku bergegas bangun dari
tempat tidur dan bersiap-siap karena hari ini ada kuliah. Aku kuliah di
universitas terkenal di jakarta tetapi riki kuliah di universitas terkenal di
bogor, sedangkan tempat tinggalku di bogor dan terpaksa aku harus ngekost. Aku
biasanya pulang seminggu sekali ke rumah. Dan aku sekarang berangkat ke
jakarta, biasanya riki mengantarkanku sampai stasiun atau halte busway APTB.
Tetapi pagi ini aku tunggu di rumah tak kunjung datang riki, sepertinya riki
tak bisa mengantarkanku pagi ini.
“devi
sudah siang kamu kapan berangkatnya, memang sekarang masuk jam berapa ?” mama
bertanya kepadaku.
“masuk
jam 10 mah, bentar lagi mah aku masih nunggu riki, kan biasanya riki yang
mengantarkanku”
“mungkin
riki sibuk tak sempat mengantarkan mu, sudah cepat sana berangkat”
Belakangan
ini riki memang sangat aneh berubah 180O . ia seperti di telan bumi
menghilang entah kemana, seperti sembunyi. Yaa sembunyi dari kehidupanku. Aku
mencoba bertanya bertanya pada hati aku tentang semua yang telah terjadi,
bingung apa kesalahan ku hingga riki sembunyi dari kehidupanku, sudahlah. aku
bergegas untuk berangkat kuliah dan berpamitan kepada ibu. Ketika ku sampai di
kampus seperti biasa tak ada yang spesial selain riki, riki memang satu-satunya
manusia yang membuat aku bahagia, yang bisa membuat aku tersenyum setiap kali
aku bersamanya. Ketika kuliah selesai aku pulang kekostan dan aku tetap mencoba
sms dan menelpon riki tetapi tetap saja tak ada jawaban, aku bingung harus
bagaimana aku hanya bisa menangis entah ini tissue abis berapa bungkus karena
tangisan ku, tak lama ada yang datang kekostan yaitu sahabatku dani.
“dev,
kamu kenapa ? abis nangis ya, muka kamu pucat banget. Kamu belum makan ?”
“engga
kenapa-napa kok dan aku cuman lagi sedih aja”
Dani
menarik tanganku untuk mengajak makan di restauran yang tidak jauh dari kostan,
dani memang sahabatku di jakarta dia slalu menemaniku jika aku pergi karena aku
tidak terlalu tau wilayah jakarta dan dani juga slalu membantuku jika aku
kesulitan dalam perkuliahan, dani memang sahabat yang baik aku mengenal dia
dikampus karena kita satu kelas. Aku menceritakan semua masalahku ke dani dan
dani seperti tak terima dengan sikap riki yang seperti itu kepadaku, dani
mengusulkan untuk aku dan riki putus.
“aku
gak mau putus dani, aku tuh udah 4 tahun menjalankan hubungan ini, susah
senang, sedih bahagia kita slalu bersama gak mungkin tiba-tiba putus begitu
saja aku gak mau putus dani” (sambil menangis).
“aduh
dev aku paling gak bisa liat perempuan menangis udah dong jangan nangis terus,
nah besokkan kuliah libur masuk lagi hari senin, mending kamu pulang selasaiin
masalahnya baik-baik dev”. (memberikan saputangannya untuk menghapus air mata).
“iya
aku besok pulang ke bogor, makasih ya dani malam ini, ayo kita pulang sudah
malam”
***
Pagi
ini handphoneku bergetar ada sms masuk ketika ku buka dari riki smsnya
berisikan ia mengajak kita bertemu di tempat kita jadian dan pada saat itupun
aku bergegas untuk berangkat kebogor, ketika ku sampai di bogor aku langsung
datang ke tempat kita jadian aku memutuskan tidak pulang kerumah karena aku tak
sabar lagi untuk bertemu riki, aku sangat rindu ingin bertemu dengannya. Ketika
ku sampai di taman, aku melihat riki sedang duduk dan aku bergegas untuk
mendekatinya, aku melihat mukanya yang membuatku slalu cinta dan sorotan
matanya yang tajam menatapku yang mengisyaratkan kebahagian sama seperti awal
aku melihat dia tak ada yang berubah, aku memeluk riki. Tapi tiba-tiba riki
melepaskan pelukan itu.
“sayang
kenapa di lepas pelukan ku aku masih kangen sama kamu, kamu gak kangen yah sama
aku ? kamu kenapa gak pernah sms &
telpon aku lagi ? kamu udah bosen sama aku ?” mengeluarkan air mata.
“maaf
dev, aku mau kita putus”
“kenapa
kamu minta kita putus, hubungan yang udah kita jalanin selama 4 tahun kamu mau
minta putus gitu aja ? kamu tega rik, aku masih mencintai kamu aku masih sayang
sama kamu, aku gak mau putus rik aku gak mau”
“maaf
dev, aku minta kita putus ya, kamu pasti mendapatkan yang lebih baik dari aku.
Sudah ya kamu gak usah nangis. Maaf juga slama ini aku gak bisa ngasih kamu
yang terbaik selama 4 tahun ini”
“riki,
kamu itu udah ngasih yang terbaik buat aku, yasudahlah jika itu memang pinta
kamu”
Aku
bergegas meninggalkan riki di taman, aku pulang kerumah sambil menangis dan mama
kaget melihatku tiba-tiba datang sambil menangis, aku memeluk mama dan lari
menuju kamar. Mengunci kamar, dan aku hanya bisa menangis tanpa berhenti.
Keesokan
paginya mama membuka kunci kamar dengan kunci cadangan, mama sangat kawatir
dengan keadaanku, muka pucat, badan panas mata sembab karena menangis semalaman
dan tidak makan. Mama membawa makanan dan aku tak mau makan selain riki yang
menyuapiku, kemudian mama menelpon riki untuk segera datang ke rumah. Tak lama
riki dateng ke rumah dan masuk ke kamar. Ketika riki masuk ke kamarku ia
seperti kaget karena melihat keadaanku seperti ini dan iapun melihat isi
kamarku dengan foto kita berdua. Ya memang aku slalu menempel hasil foto berdua
setiap momen yang kita jalani.
“dev,
makan dulu yah aku suapin”
“iya
rik, maaf ya aku merepotkan kamu”
Aku
merasakan kasih sayang riki dan aku yakin riki masih mencintaiku, aku tau itu.
Aku tau riki yang sebenarnya aku sudah mengenal lama jadi aku tau ia berbohong
atau tidak, aku tau ada sesuatu hal yang iya tutupi. akupun bertanya kepada
riki dengan keadaannya sekarang.
“kamu
udah punya pacar ?”
“udah
dev”
“oh,
selamat yah”
“iya,
udah selesai makannyakan ? aku pamit pulang dulu yah dev, soalnya pacar aku
minta jemput nih, maaf yah”
“Iya,
makasih ya rik. Memang pacar kamu siapa rik ?”
“pacarku
teman kampus tetapi beda fakultas di anak MIPA jurusan Kimia”
“oh
pasti dia lebih cantik, pintar dan bisa membahagiakan kamu”
“aduh
maaf ya dev aku, pamit duluan. Pacar aku kasian sudah lama menunggu”
“oh
yasudah makasih ya rik”
“iya
sama-sama”
Rasanya
aku ingin menyerah, tapi aku tak bisa menyerah begitu saja, aku merasakan bahwa
riki berbohong padaku, aku masih bisa merasakan kasih sayang riki yang tidak
pernah pudar, ya masih sama seperti dulu tak pernah ada yang berubah. Aku berfikir
untuk memata-matai keseharian riki, aku hanya memastikan bahwa riki bohong atau
tidak. Keesokan harinya, pagi-pagi aku sudah berada di depan rumah riki ya
untuk memata-matai riki. Ternyata riki datang ke sebuah Mall terkenal di
jakarta ia sedang menemui perempuan cantik ya menurutku lebih cantik dari
diriku, ya pantas riki lebih memilih cewe tersebut dan merelakan hubungan yang
telah kita jalani semudah itu, aku pura-pura menyapa mereka dan seakan aku tak
mengikuti riki.
“hai
rik, sedang apa kamu disini”
“ah
aku sedang jalan-jalan saja dengan pacar karena jenuh liburan kuliah dari pada
di rumah teruskan”
“oh
iya betul memang liburan sangan menjenuhkan, oh ini pacar kamu, cantik yah”
“iya”
“oh
yasudah aku pulang duluan ya soalnya sudah sore”
“oh
iya silahkan”
Rasanya
aku ingin melumpuhkan ingatanku, hapuskan tentang dia, ingin melupakan semua
kebahagiaan yang telah kita bangun selama 4 tahun, ingin rasanya menghapus
semua jejak yang ia buat untuk membahagiakanku, aku ingin menghapus semua
memori tentang riki. Percuma aku bertahan untuk slalu mencintai dia, tapi apa
balasnya ia malah mempunyi pacar baru dan semudah itu melupakan kenangan kita,
semudah itu melupakan bagaimana kita memperjuangkan hubungan kita. aku harus
melupakan kenangan kita itu harus !!
Setelah
kejadian itu aku slalu mencoba kesibukan di sela-sela liburan kuliah ini,
terkadang aku menulis sebuah cerpen atau belanja dan jalan-jalan ke mall, aku
slalu meminta untuk ditemani oleh dani, kebetulan dani sedang liburan di bogor
dan pagi ini dani sudah ada di rumah untuk menjemputku sekedar jalan-jalan di
Mall.
“hai
dani, sudah lama menunggu ku”
“eh
gak kok baru saja tadi”
“Oh,
oke deh ayo kita berangkat”
“sebentar,
mama kamu kemana ? aku ingin berpamitan terlebih dahulu kepada orang tua kamu”
“aku
sudah ijin kok ke mama, sekarang mama juga sedang pergi tak ada di rumah”
“oke
deh ayo kita berangkat” (menarik tangan devi)
Ketika
kita sampai di Mall tidak di sengaja aku dan riki bertemu, kita sama-sama
membawa pasangan masing-masing dan kita salaing menegur.
“hai
dev, baru kemarin kita di pertemukan dan sekarang kita di pertemukan kembali
yah dan kamu sudah mempunyai pacar baru”
“iya,
ya. Dunia ini memang sempit yah, bukan kok dia sahabat aku yang slalu ada di
saat aku sedang sedih dan senang”
“oh
gitu ya, yasudah aku pamit dulu yah. Bye”
Tiba-tiba
dani menarik tangan ku dan mengajak makan di restoran, setelah selesai makan,
dani menyatakan perasaannya bahwa dani menyukai dan mencintaiku dari awal kita
bertemu, jujur aku bingung aku harus bagaimana ? aku harus menjawab apa ? jujur
memang aku tak bisa melupakan riki tapi aku slalu berjuang untuk melupakannya,
ya aku mencoba untuk menerima dani sebagai kekasihku. Ya ketika kita jadian,
kita langsung pulang dan dani mengantarkanku sampai depan pintu. Ketika dani
pulang, mama menghampiriku dan memberikan surat dari riki. Kaget ketika
mendengar itu karena tadi baru saja bertemu. Ya bertemu tapi riki hanya
berbicara seperti itu saja. Ketikaku membuka surat dari dani.
Hai devi,
Pasti kamu
bingung dengan surat ini, aku hanya ingin jujur bahwa sebenarnya aku menghilang
dari kehidupanmu bukan tanpa sebab tapi aku ingin melihat kamu bahagia, aku
mengetahui dani, ya dani adalah sahabat kamu yang menurut aku dani adalah orang
yang membuat kamu slalu ada, yang membuat slalu ada di samping kamu ketika kamu
sedang bahagia atau sedih sedangkan aku tak pernah bisa seperti itu. Menurutku
dani adalah cowo yang bisa membahagiakan kamu. Maaf aku gak bisa seperti dani,
maka dari itu aku menghilang dari kehidupan mu, aku sebenarnya berbohong atas
pacar baruku, aku tak pernah berpacaran dengan dia, dia itu hanya sahabatku ya
sahabat dari kecil yang tak pernah berubah status kita jadi pacar, jujur aku
tak sanggup ketika aku tak sms dan telpon kamu setiap pagi untuk mengucapkan
selamat pagi, aku juga tak sanggup ketika aku memutuskan kamu aku bilang
meninggalkan mu ketika kamu sedang sakit, tapi apa daya, ini adalah untuk
kebaikan mu dev, selamat menjalankan hubungan dengan dani dan aku harap kamu
slalu bahagia.
By
:Riki
Aku
bingung, aku sudah menerima dani sebagai kekasihku, tidak mungkin aku putuskan
dani. Mungkin ini memang jalan terbaik untuk hidupku. Aku harus melupakan kenangan
masalalu. Aku harus melumpuhkan ingatanku di masalalu.
No comments:
Post a Comment