Sunday, 9 February 2014

Cerpen Kebahagiaanku menurutmu





KEBAHAGIANKU MENURUTMU
Titin Watini
Pagi ini ia datang kerumahku untuk mengajak pergi merayakan aniversary hubungan kita, ya aku dan dia sudah berpacaran 4 tahun, dalam menjalin hubungan selama ini tidak mudah harus ada kepercayaan dan komunikasi yang kita bangun. Tak lama aku mengenang hubungan kita pintu rumah ada yang mengetuk dan ternyata riki ya kekasihku ia membawa bunga mawar dan coklat kesukaanku.
“happy aniversary sayang”
Riky mengucapkan jadinya kita yang ke 4 tahun, mukanya yang membuatku slalu cinta dan sorotan matanya yang tajam menatapku yang mengisyaratkan kebahagian. Aku seketika memeluk riki dan aku membisikan ketelinganya.
“sayang kamu romantis banget, happy aniversary too”
Riki melepaskan pelukanku dan menarik tanganku untuk pergi ke tempat dimana kita jadian ya di taman dekat sekolah SMA dulu, kita jadian di taman dekat sekolah awal kita bertemu kelas 1 SMA pertama kita masuk sekolah dan disitulah kita jadian, kita slalu berangkat bareng dan kemana-mana slalu bareng kita seperti dua si joli yang tidak bisa dipisahkan kecuali ke toilet ahaha ya inilah kita, riki menarikku seperti orang yang tak sabar memberi kejutan, ketika kita sampai di taman ada meja dan kursi yang di buat sengaja riki untuk memberi kejutan kepadaku.
“sayang ini serius ? romantis banget”
“iya sayang ini buat aniversary kita”
Ya riki memang cowo yang romantis yang slalu membuat aku bahagia di setiap kejutannya, setelah merayakan aniversary, riki mengantarkanku pulang kerumah dan iapun berpamitan untuk pulang.
***
Ketikaku terbangun pagi ini aku merasa ada yang aneh biasanya handphoneku bergetar ada sms yang mengucapkan “selamat pagi”. tetapi pagi ini tak ada sms, dari riki. Memang dalam hubungan kita komunikasi adalah no pertama walaupun hanya mengucapkan selamat pagi itu merupakan hal kecil tetapi ini penting untuk berjalannya hubungan kita, aku mencoba untuk sms riki terdahulu untuk mengucapkan selamat pagi, aku slalu berpikir positif mungkin riki belum bangun karena kemarin iya terlalu cape untuk mempersiapkan kejutan aniversary kita.
Waktu menunjukkan jam 10.00 WIB tetapi riki tak kunjung membalas smsku, dan akhirnya aku memutuskan untuk datang ke rumah riki. Ketika ku sampai di depan rumah riki ada ibunya riki.
“misi tante rikinya ada ?”
“emh iya devi, sini masuk dulu rikinya baru saja pergi katanya ada urusan mendadak”
“oh iya tante makasih, aku cuman sebentar kok, soalnya riki aku telpon gak di angkat tante. Yasudah tante aku pamit pulang, terimakasih assalamualaikum”
“walaikumsalam”
Ya orang tua kita sudah saling mengenal satu sama lain dan merekapun sudah mengetahui hubungan kita, mereka menyetujui hubungan kita. dan akhirnya aku pulang kerumah memasang muka cemas dan bete, aku memutuskan untuk mengurung diri dan memutuskan untuk merenung dikamar, aku slalu memikirkan kesalahanku, mengapa riki seperti ini, apa yang salah dariku ? apakah aku menyakiti perasaan riki ? jika memang kita berantem atau berbeda pendapat, kita tak pernah berantem sampai berjam-jam seperti ini. Aku slalu mencoba menelpon sampai 52 kali dan tak ada jawaban dari riki, dan akupun tertidur sampai esok pagi.
***
Pagi ini sama seperti pagi kemarin, ketikaku terbangun dari tidur aku melihat handphone tak ada jawaban dan ucapan selamat pagi. Dan aku bergegas bangun dari tempat tidur dan bersiap-siap karena hari ini ada kuliah. Aku kuliah di universitas terkenal di jakarta tetapi riki kuliah di universitas terkenal di bogor, sedangkan tempat tinggalku di bogor dan terpaksa aku harus ngekost. Aku biasanya pulang seminggu sekali ke rumah. Dan aku sekarang berangkat ke jakarta, biasanya riki mengantarkanku sampai stasiun atau halte busway APTB. Tetapi pagi ini aku tunggu di rumah tak kunjung datang riki, sepertinya riki tak bisa mengantarkanku pagi ini.
“devi sudah siang kamu kapan berangkatnya, memang sekarang masuk jam berapa ?” mama bertanya kepadaku.
“masuk jam 10 mah, bentar lagi mah aku masih nunggu riki, kan biasanya riki yang mengantarkanku”
“mungkin riki sibuk tak sempat mengantarkan mu, sudah cepat sana berangkat”
Belakangan ini riki memang sangat aneh berubah 180O . ia seperti di telan bumi menghilang entah kemana, seperti sembunyi. Yaa sembunyi dari kehidupanku. Aku mencoba bertanya bertanya pada hati aku tentang semua yang telah terjadi, bingung apa kesalahan ku hingga riki sembunyi dari kehidupanku, sudahlah. aku bergegas untuk berangkat kuliah dan berpamitan kepada ibu. Ketika ku sampai di kampus seperti biasa tak ada yang spesial selain riki, riki memang satu-satunya manusia yang membuat aku bahagia, yang bisa membuat aku tersenyum setiap kali aku bersamanya. Ketika kuliah selesai aku pulang kekostan dan aku tetap mencoba sms dan menelpon riki tetapi tetap saja tak ada jawaban, aku bingung harus bagaimana aku hanya bisa menangis entah ini tissue abis berapa bungkus karena tangisan ku, tak lama ada yang datang kekostan yaitu sahabatku dani.
“dev, kamu kenapa ? abis nangis ya, muka kamu pucat banget. Kamu belum makan ?”
“engga kenapa-napa kok dan aku cuman lagi sedih aja”
Dani menarik tanganku untuk mengajak makan di restauran yang tidak jauh dari kostan, dani memang sahabatku di jakarta dia slalu menemaniku jika aku pergi karena aku tidak terlalu tau wilayah jakarta dan dani juga slalu membantuku jika aku kesulitan dalam perkuliahan, dani memang sahabat yang baik aku mengenal dia dikampus karena kita satu kelas. Aku menceritakan semua masalahku ke dani dan dani seperti tak terima dengan sikap riki yang seperti itu kepadaku, dani mengusulkan untuk aku dan riki putus.
“aku gak mau putus dani, aku tuh udah 4 tahun menjalankan hubungan ini, susah senang, sedih bahagia kita slalu bersama gak mungkin tiba-tiba putus begitu saja aku gak mau putus dani” (sambil menangis).
“aduh dev aku paling gak bisa liat perempuan menangis udah dong jangan nangis terus, nah besokkan kuliah libur masuk lagi hari senin, mending kamu pulang selasaiin masalahnya baik-baik dev”. (memberikan saputangannya untuk menghapus air mata).
“iya aku besok pulang ke bogor, makasih ya dani malam ini, ayo kita pulang sudah malam”
***
Pagi ini handphoneku bergetar ada sms masuk ketika ku buka dari riki smsnya berisikan ia mengajak kita bertemu di tempat kita jadian dan pada saat itupun aku bergegas untuk berangkat kebogor, ketika ku sampai di bogor aku langsung datang ke tempat kita jadian aku memutuskan tidak pulang kerumah karena aku tak sabar lagi untuk bertemu riki, aku sangat rindu ingin bertemu dengannya. Ketika ku sampai di taman, aku melihat riki sedang duduk dan aku bergegas untuk mendekatinya, aku melihat mukanya yang membuatku slalu cinta dan sorotan matanya yang tajam menatapku yang mengisyaratkan kebahagian sama seperti awal aku melihat dia tak ada yang berubah, aku memeluk riki. Tapi tiba-tiba riki melepaskan pelukan itu.
“sayang kenapa di lepas pelukan ku aku masih kangen sama kamu, kamu gak kangen yah sama aku ? kamu kenapa gak  pernah sms & telpon aku lagi ? kamu udah bosen sama aku ?” mengeluarkan air mata.
“maaf dev, aku mau kita putus”
“kenapa kamu minta kita putus, hubungan yang udah kita jalanin selama 4 tahun kamu mau minta putus gitu aja ? kamu tega rik, aku masih mencintai kamu aku masih sayang sama kamu, aku gak mau putus rik aku gak mau”
“maaf dev, aku minta kita putus ya, kamu pasti mendapatkan yang lebih baik dari aku. Sudah ya kamu gak usah nangis. Maaf juga slama ini aku gak bisa ngasih kamu yang terbaik selama 4 tahun ini”
“riki, kamu itu udah ngasih yang terbaik buat aku, yasudahlah jika itu memang pinta kamu”
Aku bergegas meninggalkan riki di taman, aku pulang kerumah sambil menangis dan mama kaget melihatku tiba-tiba datang sambil menangis, aku memeluk mama dan lari menuju kamar. Mengunci kamar, dan aku hanya bisa menangis tanpa berhenti.
Keesokan paginya mama membuka kunci kamar dengan kunci cadangan, mama sangat kawatir dengan keadaanku, muka pucat, badan panas mata sembab karena menangis semalaman dan tidak makan. Mama membawa makanan dan aku tak mau makan selain riki yang menyuapiku, kemudian mama menelpon riki untuk segera datang ke rumah. Tak lama riki dateng ke rumah dan masuk ke kamar. Ketika riki masuk ke kamarku ia seperti kaget karena melihat keadaanku seperti ini dan iapun melihat isi kamarku dengan foto kita berdua. Ya memang aku slalu menempel hasil foto berdua setiap momen yang kita jalani.
“dev, makan dulu yah aku suapin”
“iya rik, maaf ya aku merepotkan kamu”
Aku merasakan kasih sayang riki dan aku yakin riki masih mencintaiku, aku tau itu. Aku tau riki yang sebenarnya aku sudah mengenal lama jadi aku tau ia berbohong atau tidak, aku tau ada sesuatu hal yang iya tutupi. akupun bertanya kepada riki dengan keadaannya sekarang.
“kamu udah punya pacar ?”
“udah dev”
“oh, selamat yah”
“iya, udah selesai makannyakan ? aku pamit pulang dulu yah dev, soalnya pacar aku minta jemput nih, maaf yah”
“Iya, makasih ya rik. Memang pacar kamu siapa rik ?”
“pacarku teman kampus tetapi beda fakultas di anak MIPA jurusan Kimia”
“oh pasti dia lebih cantik, pintar dan bisa membahagiakan kamu”
“aduh maaf ya dev aku, pamit duluan. Pacar aku kasian sudah lama menunggu”
“oh yasudah makasih ya rik”
“iya sama-sama”
Rasanya aku ingin menyerah, tapi aku tak bisa menyerah begitu saja, aku merasakan bahwa riki berbohong padaku, aku masih bisa merasakan kasih sayang riki yang tidak pernah pudar, ya masih sama seperti dulu tak pernah ada yang berubah. Aku berfikir untuk memata-matai keseharian riki, aku hanya memastikan bahwa riki bohong atau tidak. Keesokan harinya, pagi-pagi aku sudah berada di depan rumah riki ya untuk memata-matai riki. Ternyata riki datang ke sebuah Mall terkenal di jakarta ia sedang menemui perempuan cantik ya menurutku lebih cantik dari diriku, ya pantas riki lebih memilih cewe tersebut dan merelakan hubungan yang telah kita jalani semudah itu, aku pura-pura menyapa mereka dan seakan aku tak mengikuti riki.
“hai rik, sedang apa kamu disini”
“ah aku sedang jalan-jalan saja dengan pacar karena jenuh liburan kuliah dari pada di rumah teruskan”
“oh iya betul memang liburan sangan menjenuhkan, oh ini pacar kamu, cantik yah”
“iya”
“oh yasudah aku pulang duluan ya soalnya sudah sore”
“oh iya silahkan”
Rasanya aku ingin melumpuhkan ingatanku, hapuskan tentang dia, ingin melupakan semua kebahagiaan yang telah kita bangun selama 4 tahun, ingin rasanya menghapus semua jejak yang ia buat untuk membahagiakanku, aku ingin menghapus semua memori tentang riki. Percuma aku bertahan untuk slalu mencintai dia, tapi apa balasnya ia malah mempunyi pacar baru dan semudah itu melupakan kenangan kita, semudah itu melupakan bagaimana kita memperjuangkan hubungan kita. aku harus melupakan kenangan kita itu harus !!
Setelah kejadian itu aku slalu mencoba kesibukan di sela-sela liburan kuliah ini, terkadang aku menulis sebuah cerpen atau belanja dan jalan-jalan ke mall, aku slalu meminta untuk ditemani oleh dani, kebetulan dani sedang liburan di bogor dan pagi ini dani sudah ada di rumah untuk menjemputku sekedar jalan-jalan di Mall.
“hai dani, sudah lama menunggu ku”
“eh gak kok baru saja tadi”
“Oh, oke deh ayo kita berangkat”
“sebentar, mama kamu kemana ? aku ingin berpamitan terlebih dahulu kepada orang tua kamu”
“aku sudah ijin kok ke mama, sekarang mama juga sedang pergi tak ada di rumah”
“oke deh ayo kita berangkat” (menarik tangan devi)
Ketika kita sampai di Mall tidak di sengaja aku dan riki bertemu, kita sama-sama membawa pasangan masing-masing dan kita salaing menegur.
“hai dev, baru kemarin kita di pertemukan dan sekarang kita di pertemukan kembali yah dan kamu sudah mempunyai pacar baru”
“iya, ya. Dunia ini memang sempit yah, bukan kok dia sahabat aku yang slalu ada di saat aku sedang sedih dan senang”
“oh gitu ya, yasudah aku pamit dulu yah. Bye”
Tiba-tiba dani menarik tangan ku dan mengajak makan di restoran, setelah selesai makan, dani menyatakan perasaannya bahwa dani menyukai dan mencintaiku dari awal kita bertemu, jujur aku bingung aku harus bagaimana ? aku harus menjawab apa ? jujur memang aku tak bisa melupakan riki tapi aku slalu berjuang untuk melupakannya, ya aku mencoba untuk menerima dani sebagai kekasihku. Ya ketika kita jadian, kita langsung pulang dan dani mengantarkanku sampai depan pintu. Ketika dani pulang, mama menghampiriku dan memberikan surat dari riki. Kaget ketika mendengar itu karena tadi baru saja bertemu. Ya bertemu tapi riki hanya berbicara seperti itu saja. Ketikaku membuka surat dari dani.
Hai devi,
Pasti kamu bingung dengan surat ini, aku hanya ingin jujur bahwa sebenarnya aku menghilang dari kehidupanmu bukan tanpa sebab tapi aku ingin melihat kamu bahagia, aku mengetahui dani, ya dani adalah sahabat kamu yang menurut aku dani adalah orang yang membuat kamu slalu ada, yang membuat slalu ada di samping kamu ketika kamu sedang bahagia atau sedih sedangkan aku tak pernah bisa seperti itu. Menurutku dani adalah cowo yang bisa membahagiakan kamu. Maaf aku gak bisa seperti dani, maka dari itu aku menghilang dari kehidupan mu, aku sebenarnya berbohong atas pacar baruku, aku tak pernah berpacaran dengan dia, dia itu hanya sahabatku ya sahabat dari kecil yang tak pernah berubah status kita jadi pacar, jujur aku tak sanggup ketika aku tak sms dan telpon kamu setiap pagi untuk mengucapkan selamat pagi, aku juga tak sanggup ketika aku memutuskan kamu aku bilang meninggalkan mu ketika kamu sedang sakit, tapi apa daya, ini adalah untuk kebaikan mu dev, selamat menjalankan hubungan dengan dani dan aku harap kamu slalu bahagia.
By :Riki
Aku bingung, aku sudah menerima dani sebagai kekasihku, tidak mungkin aku putuskan dani. Mungkin ini memang jalan terbaik untuk hidupku. Aku harus melupakan kenangan masalalu. Aku harus melumpuhkan ingatanku di masalalu.