Aku seperti burung yang
terbang, terbang di langit yang amat luas .. aku terbang bebas, bebas kemanapun
yang aku sukai. Tetapi, aku hanya sendiri, Sendiri dalam kesepian. ya ini
adalah aku, aku yang tak pernah merasakan yang namanya pacaran, Aku sering dekat
ataupun suka dengan laki-laki tetapi aku tak pernah bisa merubah status dari
pdkt menjadi pacaran terkadang perasaan ini seperti mati mungkin karena aku
prustasi untuk mendapatkan pasangan hidup. Aku hanya di hantui oleh kesendirian
dan kesepian. Sudahlah mungkin memang belum waktunya, ketika ku duduk di kelas
tiba – tiba ada yang berbicara di sampingku dan bertanya kepadaku.
“disamping lo gak ada
yang nempatinkan ?”
“hah, gak ada kok”
“oke deh” (dia
menduduki kursi yang kosong di sampingku)
“sekarang mata kuliah
psikologi perkembangankan ?”
“iya, sekarang mata
kuliah psikologi perkembangan”
“oh iya kita belum
kenalan, kenalin nama gue rendy lo bisa panggil gue rendy, nama lo
siapa ?”
“nama gua serly lo bisa panggil gua titin, oh iya lo angkatan ke berapa ? kok gua baru liat lo
di kelas ini”
“gue angkatan 2010, gue
ikut kelas ini soalnya tahun kemarin gua ngambil cuti dan ada beberapa matkul
yang harus gua ulang”
“waduh, angkatan 2010 ?
angkatan pertama dong ? eh maaf ya kak gue gak tau makanya gua gak manggil lo
kakak”
“nyelow aja, oh iya
besok ada mata kuliah sosial politik jam berapa ?”
“sospol itu jam 3 kak”
“oh oke deh"
Tiba – tiba dosen masuk
ke kelas dan memperkenalkan diri karena ini adalah pertemuan pertama awal perkuliahan
pada semester ini baru di mulai. Aku orangnya memang seperti ini jika ada orang
yang mengajak ngobrol dan belum kenal pasti aku pergunakan kata yang agak kasar
yaitu gue dan lo tapi kalo sudah dekat denganku, aku pergunakan kata aku dan
kamu. Sudahlah tak terlalu penting. Tak sengaja aku perhatikan kak rahmat,
lumayan juga si tapi sayang ia tak pandai sehingga harus mengulangi mata kuliah
dan menggantikan cuti yang ia ambil tahun lalu. Tak terasa perkuliahan ini
sudah selesai dan senior itu langsung pulang dan tak mengajak ngobrol lagi. Oh
ya aku kuliah di universitas terkenal di jakarta dan akupun tinggal di kostan
yang dekat dengan kampus karena rumahku dengan kampus jaraknya lumayan jauh dan
harus di tempuh sampai 2 jam perjalanan dan ongkosnyapun lumayan mahal. Setelah
selesai kuliah akupun pulang kekostan karena aku masih mahasiswa baru sehingga
belum ada kegiatan yang berarti.
***
Keesokan harinya aku
datang ke kampus untuk menuntut ilmu dan hari ini aku mendapatkan tiga matkul
yaitu jam 10, jam 1 dan yang terakhir jam 3. Dan tak terasa aku sudah memasuki
matkul yang ke tiga yaitu sosial politik, dan ternyata mata kuliah ini di tukar
jadwalnya dengan ilmu komunikasi, sebelum dosen masuk aku memutuskan untuk ke toilet
terlebih dahulu, ketikaku keluar ruangan tiba – tiba ada kak rahmat dan ia
bertanya kepadaku.
“ini P.IPS B 2013kan ?”
“iya, kenapa memangnya”
(ternyata ia lupa kepadaku)
“sekarang matkul
sospolkan, waduh bukan kak sekarang ilmu komunikasi”
“kok ilmu komunikasi si
? di jadwalnya sospol kok”
“dijadwalnya memang
sospol tetapi ada pergantian jadwal karena dosen sospol katanya tidak bisa
masuk kalo hari ini”
“oh gitu, gue bisa
minta no Hp lo gk ? buat sekedar menanyakan jadwal”
“boleh kok, catet yah”
(sambil menyebutkan no Hp)
“namanya siapa ?”
“nama gue serly (memasang muka agak kesal karena ia lupa denganku”
“oh oke gue save ya”
“sipp deh”
Setelah ia meminta no
Hpku, iapun memutuskan untuk pulang dan aku tak jadi ke toilet dikarenakan
dosennya sudah masuk ke kelas, dasar senior yang merepotkan. Dan dosennyapun
hanya masuk sebentar karena hanya perkenalan saja dan akupun pulang kekostan, aku
melihat Hp dan ternya ada sms, aku kira sms dari mama ternyata dari kak rendy.
aku membuka sms itu dan kitapun berbincang melalu sms.
“Rendy 2010”
“oke, gue save”
“besok ada matkul apa
aja”
“pengantar ilmu
sejarah, sosiologi sama PAI, emang kakak ikut matkul apa saja di kelas gue ?”
“mata kuliah sosial
politik, psikologi perkembangan sama antropologi neng”
“oh oke deh nanti gue
infoin sesuai matkul yang lo ambil kak, loh kok manggil gue neng si, aneh
bangett”
“oke makasih ya, ahaha
engga papa biar greget neng”
“yah, neng lagikan
-__-‘’
Smsanpun terus
berlanjut hingga adzan subuh karena aku sering begadang semenjak tinggal di
kostan mungkin karena aku tak betah tinggal di sini begitu pula dengan kak
rendy ia cowo yang bisa aku katakan cowo bandel karena ia sering keluar malam
untuk berkumpul dengan teman - temannya dan pulang kerumah itu sekitar jam 3
atau jam 4, ketika ia sampai di rumah ia menunggu adzan subuh dan setelah subuh
ia baru tidur sama sepertiku, dan dalam sms itu kita mengobrol yang tak berarti
apa saja kita bicarakan namun dari hal tersebut kita semakin dekat saja dan
terkadang ia menelponku tetapi tengah malam. Di telpon juga kita sama tak
pernah membicarakan yang berarti dan sifat kak rendy yang jail terkadang
menakut nakutiku karena nelponnya tengah malam. Semakin hari kita semakin dekat
walaupun hanya melalui sms dan telpon, kita sering mengucapkan selamat pagi,
selamat malam, jangan lupa makan, dan terkadang kak rahmat meminta emotion
titik dua bintang dan akupun sms dengan kak rahmat tak pernah menggunakan lo
gue lagi tetapi aku kamu kita semakin dekat saja, dengan kedekatan ini aku
merasakan keanehan dengan hati ini, sepertinya aku suka dengan kak rahmat
tetapi lebih parah lagi ini bukan sekedar suka tetapi sayang, sayang yang muncul
karena kenyamanan. Aku sering memberitahu kepada kak rendy kalau besok ada
matkul yang ia ambil kak rahmat membalas smsku.
“iya, aku besok datang
kok”
Tetapi ketika di
kampus, kak rahmat tak kunjung datang, aku bingung dengan dia, dia seperti tak
serius dengan kuliahnya. Dia itu sudah tertinggal kuliah dan harus mengulang
tetapi masih saja malas-malasan terkadang aku bingung dengan apa yang ada di
pikiran dia, aku hanya kasihan dengannya, tetapi ia sangat malas seperti yang
tak ingin melanjutkan kuliah. Akupun sering mengingatkan dia tetapi percuma
seperti tak didengar, ketikaku bicara tentang kuliah pasti ia mengajakku
membicarakan yang lain. Padahal jika ia kuliah aku bisa bertemu dengannya dan
berbincang-bincang langsung tetapi sepertinya percuman ia tak pernah ke kampus
lagi. Tetapi ia tetap sms dan telponan denganku. Aku bingung, rasa rinduku
kepadanya semakin kuat, aku rindu ingin bertemu, aku tak ingin berhubungan
hanya melalu sms atau telpon saja. Suatu saat, kita di sms membicarakan yang
menjurus dengan perasaan kita masing – masing, kak rahmat tiba – tiba smsku.
“neng perasaan kamu ke
kakak gimana si”
“hah ? gimana gimananya
kak”
“iya kitakan sering smsan
dan telponan semakin hari kita semakin deket, pastinya aku dan kamu sama – sama
merasakan rasa nyaman”
“aduh gimana ya kak,
aku bingung”
“kalo kamu gak mau
jawab aku telpon ya”
Aduh aku benar – benar
bingung dengan perasaan ini, dan ada telpon masuk dari kak rahmat awalnya aku
tak mau mengangkat tetapi tiba-tiba ia sms lagi
“angkat dong neng”
“(akupun mengangkat
telponnya)”
“halo neng, sebenernya
perasaan kamu ke kakak gimana si ?”
“hah ? apaan si kak,
aku cuman nganggep kakak seperti kakak aku sendiri kok”
“hah serius ? kamu
yakin neng”
“yakin kok”
Dan tiba tiba ia
ngomong melalui telpon “do you love me ?” Aku hanya bengong dan bingung
“halo neng halo”
“iya kak”
“do you love me ?”
“aduh kak aku engga mau
jawab, dalam kamus cewe itu gak ada cewe yang ngungkapin perasaannya duluan”
“oke deh, kalo begitu
kamu besok ada kuliah ?”
“ada tapi jam 10 cuman
1 matkul kok”
“oke, nanti kita jalan
yah, jam 2 nanti aku jemput aku tunggu di bawah jembatan penyebangan”
“hah serius kak ?”
“iya serius, yaudah yah
udahan telponnya kamu tidur ya neng. Jangan sering begadang nanti mata kamu
jadi mata panda, good night sayang”
“good night” (aku
terkejut dan sejujurnya aku bingung, bingung yang amat bingung)
Tiba-tiba menelpon
menanyakan perasaan, kemudian mengajak bertemu dan yang terakhir ia mengatakan
sayang, aku bingung bingung sekali. Aku takut besok aku ditanyakan perasaan aku
bagaimana. Jika ia ingin menyatakan persaannya pasti ia memulai dengan “kakak
suka nih sama kamu, kamu suka gak sama kakak ?” atau “sebenernya kakak suka
sama kamu, kalo kamu suka gak sama kakak ?” ini sumpah aneh dia malah
menanyakan perasaan aku padanya yaitu “do you love me ? aneh, entah lah lihat
nanti saja bagaimana.
***
Keesokan harinya aku
berangkat kuliah, ketika ku belajar yang ada pada pikiranku hanyalah kak
rendy, kak rendy dan kak rendy. Sumpah aku bingung dan deg degan karena ini
adalah pertamanya aku jalan dengan laki-laki yang aku sukai, yang ada dalam
pikiranku begitu banyak hingga hal yang sepelepun aku pikirkan. Tak terasa perkuliahanpun
sudah selesai di karenakan ragaku mengikuti perkuliahan tetapi pikiranku entah
jalan – jalan kemana saja, akupun bergegas untuk pulang kekostan untuk
mempersiapkan diri. Ujung kaki sampai ujung kepala sampai aku perhatikan dan
sambil menunggu kak rahmat jemput. aku tak henti – henti untuk berkaca sampai –
sampai teman satu kostanku menegurku.
“heh tin mau kemana si
? ngaca terus ?”
“hehe mau jalan nih
sama cowo yang sering aku ceritain”
“oh yang kak rahmat
rahmat itu bukan”
“nah iya itu haha”
“cie ileh, udah makan
?”
“belum tiw, nanti aja
sama kak rahmat”
“ya ilah tin namanya
juga jalan sama cowo pasti malu malu dah”
“cie pengalaman banget
si tiw ahaha”
“udah ya tiw, aku mau
berangkat yah” (sambil menggunakan tas gendongnya)
“heh kamu mau pake tas
itu ?”
“ahaha iya, soalnya aku
gk punya tas cewe terus gak bisa makenya juga”
“kamu mau jalan apa mau
kuliah tin ? ahaha pake tas aku aja nih”
“engga mau ah, sudah ya
aku berangkat tiw assalamualaikum”
“walaikumsalam”
Setelah berpamitan
akupun berangkat ke dekat jembatan penyebrangan untuk bertemu kak rahmat, dan
ketikaku sampai, aku bertemu dengan kak rahmat setelah sekian lamanya ahaha.
“mau kuliah neng, pake
tas gendong” (membuka percakapan)
“J
(aku hanya tersenyum karena aku malu, yang ada di pikiranku, aku harus merubah
penampilanku yang agak kecewe-cewean)
“ayo naik”
(akupun naik motornya
kak rendy)
(ketika motor melaju,
aku mengajak ngobrol dengannya) “lama banget sih datengnya, janjian jam berapa
dateng jam berapa”.
(kak rendy hanya
ketawa saja)
“ mau kemana kita nih”
“terserah kakak saja,
aku tak tau tempat ini karena aku pendatang di sini”
“yah, kita ke sevel
saja ya”
“yaudah terserah kakak
saja”
Ketika turun di motor
kitapun bergegas untuk masuk ke tempat kongkow itu dan kak rahmat menyuruhku
mengambil makanan dan minuman, ya aku ambil nasi goreng saja karena aku bingung
makan apa, karena makanan ini tak ada yang aku kenal. Kemudian aku mengambil
minuman good day dan kak rendy pun mengambil rokok dan korek dan ketika di
kasir
“kak udah aku aja yang
bayar’’
“udah kakak aja yang
bayar ya”
“kak serius nih, aku
gak mau di bayarin”
“udah gak usah ya,
dalam kamus laki – laki itu, engga boleh ada cowo yng di bayarin sama cewe dan
seharusnya ngebayarin cewe itu. Emang kamu doang yang punya kamus”
“ih ngeselin ya”
(Dan kitapun ke atas
untuk duduk dan mengobrol, aku dan kak rahmat duduk saling berhadapan tetapi
agak dekat jarak bangkunya)
“itu serius minumnya
kopi neng”
“serius lah, abis aku
ngantuk banget kak”
“makan nasi goreng tapi
minumnya kopi ahaha, aneh kamu neng”
“kan aku bawa minum air
putih”
“haha lucu kamu neng”
“eh iya kak, kakak gak
makan ? aku makan yah”
“aku udah makan neng,
makan aja. Oh iya aku ngerokok di depan kamu gak papa ?”
“gak papa kok nyelow
aja, ini masa aku makan sendirian si kak. Aku suapin yah.”
“ahaha gak usah serius
deh kenyang”
“yaudah”
Setelah aku selesai
makan dan kak rendypun selesai merokok, ngobrol yang menegangkan itupun di
mulai, menurutku ini bukan ngobrol tetapi ini seperti sidang karena membuatku
benar – benar deg degan. Obrolanpun di mulai.
“kamu udah pernah
pacaran ?”
“hah pacaran ? belum
pernah”
“serius ? kamu di SMA
ngapain aja ? belajar terus ? dapet rangking ?”
“engga juga kok, malas
saja tak ada yang sesuai dengan hati hehe”
“perasaan kamu ke kakak
gimana si neng ?”
“haduh nanya ini lagi ?
aku gak bisa jawab.”
“Do you love me ?”
(sumpah antara bingung
dan deg degan) “harus di jawab nih kak”
“do you love me ?”
“iya, aku sayang sama
kakak kalo kakak gimana perasaannya sama aku ?”
“sebenernya kakak juga
sayang sama kamu, TAPI ada beberapa alasan yang gak mungkin buat kita jadian”
(aku hanya diam karena
disisilain hatiku senang tetapi disisilain juga aku sedih) kak rahmatpun
melanjutkan pembicaraannya.
Karena kamu itu terlalu
baik buat kakak, kakak gak pantes buat kamu. Kamu gak pernah pacaran ibaratnya
kamu masih bersih sedangkan kakak, kakak itu udah kotor menurut kakak, kakak
gak pantes buat kamu. Kalo kita jadi pacaran otomatis setiap kamu pulang ke cikarang
harus kakak anterinkan sampe rumah ? dan otomatis pasti kedua orang tua kamu
bakalan nanyain kakak, kerjanya apa ? sedangkan kakak ini masih pengangguran
dan kuliah kakak juga gak kakak lanjutin. Karena itu pengalaman kakak waktu
kakak datang kerumah orang tuanya mantan kakak, dan kedua orang tuanya itu
nanya pekerjaan kakak apa dan kakak jawab belum kerja dan kedua orang tuapun
tak mau melihat muka kakak sama sekali dan kakakpun memutuskan untuk gak
pacaran dulu karena kakak mau mencari kerja agar kakak di hargai.
“Kamu harus bedain kata
suka, sayang sama cinta yah ?”
“(aku hanya bingung
ketika kak rahmat berbicara seperti itu, pikiran dia terlalu jauh. Sedangkan aku
masih jauh jika sampai mendatangkan pacar ke rumah dan memperkenalkannya)
memang apa perbedaannya kak ?”
“kamu cari aja yah
nanti, kamu jangan marah ya karena kita gak bisa pacaran. Kakak sayang kok sama
kamu neng”
“yailah nyelow aja kak
(nyesek banget sebenernya)”
(aku kira dengan
pertemuan ini kita bakal memperjelas status kita tetapi pada faktanya)
“(aku melihat jam dan
ternyata sudah jam 5 dan aku belum shalat ashar) kak udah jam 5 nih pulang yu
belum shalat ashar”
“oh yaudah, kita pulang
ya”
Ketika di jalan menuju
kostanku, aku masih bercanda – canda, malah terkadang kak rendy meledekku
katanya “keberatan kebelakang nih ahaha” dan aku menjawab “hey ngaca kak” dan
ketika di perjalanan ada perempuan yang menggunakan pakaian seksi dan kak rendy melihatnya, akupun menegurnya “hey kebiasaan ya mata laki – laki, ngedip –ngedip
kak” dan kak rendy menjawab “apaan si siapa yang ngeliatin itu dosa tau. Aku mengajak
bercanda ini karena aku tak mau mengeluarkan kekecewaanku kepada kak rahmat dan
aku tau mungkin ini pertemuan terakhir kita. ya aku hanya ingin mengakhiri
pertemuan ini dengan kegembiraan dan melihat senyumannya itupun sudah cukup
membuatku bahagia walau aku tau kita tak mungkin bersatu. Tak terasa kita
sampai di kostanku, kak rendypun pulang ke rumahnya. Dan ketika ku sampai
kamar kostan rasanya aku ingin berteriak dan meluapkan kekecewaan ini. Sungguh menyedihkan
kisah cinta ini, menurutku kisah cinta ini sama saja seperti cinta yang
bertepuk sebelah tangan menyedihkan, yang ada pada pikiranku begitu banyak
pemikiran yang negatif. Mungkin kak rahmat tak mau kita jadian karena fisikku
yang tak secantik perempuan pada umumnya atau karena fisikku yang gemuk membuat
dia tak mau menjadikanku pacarnya atau karena aku terlalu norak dan tak modern.
Begitu banyak pemikiran pemikiran negatif yang bermunculan pada diriku. Sudahlah..
akupun mengambil wudhu dan shalat ashar. Setelah selesai shalat kak rendypun
sms.
“neng kamu marah ya
sama kakak”
“hah engga kok kak,
nyelow aja”
Dan iapun tak membalas
smsku lagi, dan keesokan harinya tak ada ucapan yang seperti biasanya. Aku ingin
memulai sms terlebih dahulu tetapi aku gengsi dan akupun masih kesal dengan
yang kemarin. Dan selanjutnya tak pernah ada sms lagi tak ada ucapan lagi dan
tak ada telpon lagi. Rasanya jika waktu itu aku harus memilih bertemu tetapi
tak ada komunikasi lagi setelah bertemu atau tak pernah bertemu tetapi kita
masih terus berkomunikasi, pasti aku akan memilih tak bertemu tetapi kita terus
berkomunikasi. Aku seperti jatuh kemudian tertiban tangga pula, luka ini belum
kering tapi kamu merobek luka ini lagi. Entah biarkan aku hidup dengan harapan.
Kemudian Hpku rusak dan aku menggunakan hp bapak untuk berkomunikasi dengan
teman – teman tetapi tetap menggunakan kartuku dan tiba tiba ada telpon masuk.
“halo asalamualaikum
ini siapa ya ?”
“walaikumsalam, no
kakak di hapus ya ?”
“hah ?”
“ini kak rendy neng
nonya di hapus ya”
“oh kak rendy, maaf
kak maaf ini hpnya rusak dan no kontaknya di save di Hp bukan di kartu”
“oh gitu, kakak cuman
pesen kalo ada temen yang mau beli mobil bilang ke kakak ya, kakak sekarang
kerja di shorum mobil”
“oh iya deh kalo ada ya
kak”
“iya kalo ada, kamu
sekarang dimana ?”
“di cikarang”
“oh yaudah makasih ya”
“iya sama – sama”
Mungkin kak rendy ingin mengobrol denganku lebih banyak lagi, tetapi aku yang tak merespon karena
jawabanku yang singkat singkat, aku menjawab singkat karena aku bingung jujur
aku kaget ketika ia bilang kak rendy karena ia menghilang sekian lama dan tiba
– tiba ia menelponku. Aku memang masih berharap dengan kak rendy hingga saat
ini tetapi aku hanya tak ingin untuk sakit kedua kalinya biarkan aku hidup
dengan kesendirianku, biarkan aku terbang bebas walaupun aku hanya sendiri dan
terkadang melihat ke belakang. Biarkan cinta yang tulus datang dengan
sendirinya tanpa ada alasan. Aku di sini hanya menunggu dengan ketulusan
cintamu.