Sunday, 8 September 2013

NASKAH DRAMA Kalau Jodoh Tidak Akan Kemana





BABAK I “RUANG MAKAN”

Suatu pagi Rara sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah barunya yaitu di SMAN 1 Cikarang Selatan. Pagi itu seperti biasa rutinitas keluarga Rara diawali dengan sarapan bersama.
Rara      : Selamat pagi Ibu ? (duduk di meja makan).
Ibu        : Selamat pagi Ra, sepertinya kamu bahagia sekali pagi hari ini. (menyiapkan sarapan untuk rara).
Rara      : iya Ibu, kan sekarang hari pertama aku masuk sekolah baru.
Ibu        : yasudah sarapan dulu lalu menyapu lantai.
Rara      : siap Ibu (dengan semangat).
Beberapa saat kemudian…
Rara      : Akhirnya selesai juga (membereskan tas dan dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah).
Ibu        : ra… rara…
Rara      : iya ibu ?
Ibu        : sudah selesai ? segera berangkat sekolah, sudah jam 6.30 WIB nanti kamu telat sampai sekolah.
Rara      : iya Ibu, aku juga sudah siap kok. (berjabat tangan) Assalamualaikum…
Ibu        : Walaikumsalam…..

                                                                        ***

BABAK II “SEKOLAH”

Ketika rara sampai ke sekolah ternyata Upacara sudah di mulai dan Rarapun baris di barisan yang telat.
Rara     : (Berbicara di dalam hati )  yah . . .  telat . . . banyak sekali yang telat mungkin hari pertama sekolah. (sambil melihat ke kanan) waw siapa dia ? sepertinya kakak kelas ? ganteng, putih, siapa ya ? nanti mau cari informasi tentang dia di kelas mungkin ada yang mengenal dia …

                                                                        ***

BABAK III “KELAS”

Setelah telat rara masuk ke kelas dan ia duduk dengan sahabatnya yang dulu satu kelas ketika SMP dan sudah ia anggap sebagai saudara sendiri.
Rara     : selamat pagi sa… (menaruh tas)
Salsa    : selamat pagi, kamu telat ya ra …
Rara     : Iya nih, Tapi bahagia .. (tersenyum – senyum).
Salsa    : Kamu sakit ya ra (sambil memegang jidat rara).
Rara     : Tidak, Kenapa  ?
Salsa    : habis kamu aneh telat kok bahagia (kebingungan)
Rara     : hahaha (tertawa) kamu tidak tau sa, tadi aku bertemu laki-laki waktu baris di barisan telat, Ganteng, Putih sepertinya dia kakak kelas, kamu kenal tidak sa ?
Salsa    : siapa . . . . siapa . . . . siapa namanya ? (ingin tau)
Rara     : kalo aku tau juga aku tidak akan bertanya kepada kamu …
Salsa    : yasudah …
Net … net …. Net…. Bel masuk sudah berbunyi  Pelajaranpun di mulai….
Dan pelajaranpun terus berlangsung, hingga bel pulangpun berbunyi
Rara     : wah tidak berasa ya sa, sudah bel pulang.
Salsa    : iya ..

***



BABAK IV “RUMAH”

Ketika pulang sekolah rara langsung pulang kerumah dan menceritakan kegiatan tadi di sekolah kepada ibunya.
Rara     : Assalamualaikum Ibu (Sambil berjabat tangan)
Ibu       : Walaikumsalam gimana ra tadi di sekolah.
Rara     : Aku tadi telat Bu.
Ibu       : Benarkan kata Ibu, yasudah mandi, makan, belajar, lalu tidur…
Rara     : oke ibu.
BABAK V “RUMAH”

(Ayam berkokok) pertanda Rara harus bangun dan pergi kesekolah untuk mengikuti ekskul marching band yang pertama kalinya.
Ibu       : Ra … ra … bangun sudah siang (membuka hordeng) Sekolah.
Rara     : hoammzz (menguap) masih ngantuk Ibu nanti berangkatnya jam 08:00 WIB soalnya cuman ekskul.
Ibu       : Shalat dulu ..
Rara     : iya Ibu (rarapun bangun dan membereskan tempat tidur)
Beberapa saat kemudian …
Rara     : akhirnya sudah selesai juga, shalat sudah, mandi sudah, menyapu lantai sudah, sarapan juga sudah, Ibu, rara berangkat dulu ya Assalamualaikum …
Ibu       : Walaikumsalam …

***





BABAK VI “ SEKOLAH”

Di lapangan sekolah rara berbaris untuk apel pagi Marching band dan bertemu dengan kakak kelas yang di sukai oleh Rara.
Rara     : (berbicara di dalam hati) haduh pegel kaki, lama banget apelnya, mungkin baru pertama kali ikut ekskul marching band. (Sambil melihat kanan dan kiri) itu … itu kan yang kemaren telat. Dia ikut ekskul marching band juga ? (rarapun bertanya kepada teman yang baris di sampingnya).
Rara     : Yuni itu siapa sih ?
Yuni    : oh itu, kakak kelas, dia duduk di kelas XI Ipa 3 namanya doni dia juga yang ngajarin kita, kenapa memangnya ra ?
Rara     : ngajarin kita ? tidak kenapa-kenapa, oh iya kamu tau nama facebooknya tidak ?
Yuni    : iya sama-sama nama facebooknya Doni Muhammad.

***

BABAK VII “RUMAH”

Keesok harinya Salsa sms Rara, Salsa mengajak Rara untuk mengerjakan tugas mtk.
Salsa    : Ra ngerjain tugas mtk bareng, aku tidak ngerti. (melalui sms)
Rara     : iya, sekarang aku kerumah kamu ya (melalui sms)
Salsa    : iya
Suatu saat rara sampai di rumah salsa
Rara     : Assalamualaikum sa (mengetuk pintu).
Salsa    : walaikumsalam (membuka pintu).
Rara     : Gimana sa aku tidak mengerti PR MTK
Salsa    : aku juga tidak mengerti
Rara     : yah gimana dong percuma mau ngerjain juga kita tidak ada yang mengerti, hemm aku punya ide gimana kalo kita kerumah temen kita waktu smp kamu masih inget tidak Sa namanya Mia dia selalu rangking, kali saja dia bisa PR MTK ini.
Salsa    : iya, aku ingat tapi kamu ingat tidak rumahnya kalo aku si tidak.
Rara     : lupa lupa ingat hahahaha
Salsa    : ih Rara serius
Rara     : aku malah 2 rius hahaha
Salsa    : yasudah mari kita berangkat
Ketika di perjalan Rara lupa rumahnya Mia dan ketika tersesat mereka bertemu Doni, cowok yang di sukai oleh Rara.
Rara     : (berbicara dalam hati) ya allah itukan Doni cowok yang aku suka, memang kalo jodoh tuh gak kemana hahaha. (senyum-senyum)
Salsa    : Ra kok malah berhenti jangan-jangan kamu lupa ya rumahnya Mia.
Rara     : hehe iya sa (dengan muka lugu), sa tau gak ? itu yang lagi duduk di depan rumah yang cetnya berwarna biru itu namanya doni cowok yang lg aku taksir.
Salsa    : oh yang waktu itu kamu cerita di sekolah yang pas telatkan ?
Rara     : iya
Salsa    : oh pantes, yasudah kita bertanya saja kepada kak Doni.
Rara     : yasudah kamu tanya saja Sa, aku tidak ah aku malu.
Salsa    : (Berjalan menuju kak Doni) permisi kak mau bertanya kalo mau ke rumah Mia yang beralamat Telaga Pasiraya AC1 No 2 di mana ya ?
Doni    : nanti kamu lurus ada jembatan belok kanan nah disitu ada rumah cetnya berwarna kuning. (menggerakkan tangannya).
Salsa    : Makasih kak, Ka, kakak kelas yah sekolah di SMAN 1 Cikarang Selatan ??
Doni    : kok kamu tau ?
Salsa    : Yaiyalah kak orang satu sekolah.
Rara     : (Berbicara dalam hati) Ih si salsa sok kenal banget, padahalkan dia kenal kak Doni dari aku, aku tidak suka sikap Salsa yang ini (dengan tampang kesal).
Doni    : kelas berapa kok tidak pernah melihat ya ?
Salsa    : Kelas X.2 kak.
Doni    : Oh kelas X pantesan tidak kenal.
Salsa    : yasudah ka terimakasih (tersenyum).
Doni    : iya sama – sama

***

BABAK VIII “RUMAH MIA”

Merekapun sampai dirumah Mia, di rumah Mia, Salsa bertanya nama facebooknya Doni, dan Rara memberikannya, Rarapun cemburu dan menganggap Salsa suka kepada Doni Cowok yang di sukai oleh Rara.
Salsa    : Rara bagi nama facebooknya kak Doni dong.
Rara     : mau ngapain kamu ? (pasang muka jutek).
Salsa    : aku mau ngucapin terimakasih kepada kak Doni karena tadi sudah memberi tahu kepada kita. Kamu kok pasang muka jutek si cemburu yah ? tenang aku tidak bakalan suka sama kak Doni. (sebenarnya salsa suka kepada Doni).
Rara     : tidak, biasa saja kok, yakin tidak bakalan suka. Yasudah nih nama facebooknya, Doni Muhammad. (Sambil membuka facebook dan berbicara di dalam hati) Salsa meminta nama facebooknya Doni untuk mengucapkan terimakasih, aku juga mau ngucapin.
Salsa    : terimakasih Rara, oh ini nama Facebooknya aku udah berteman di facebook. (berbohong).
Rara     : Masa ? (berbicara dalam hati) masa si Salsa sudah berteman di facebook kenal saja tidak, coba aku lihat dinding facebooknya salsa.(beberapa saat kemudian), ih salsa bohong padahalkan baru berteman, kenapa si harus bohong sepertinya Salsa suka deh. Ah bodo amat diamkan saja.
Salsa    : iya, Ra mari kita kerumahnya mia ?
Rara     : ayo, (sampai di rumah Mia) assalamualaikum, (sambil mengetuk pintu).
Mia      : Walaikumsalam (sambil membuka pintu) eh Rara dan Salsa, tumben main kerumah, apa kabar ?
Rara & Salsa   : baik, hehe Kita ke sini mau meminta Mia mengajari kita PR MTK.
Mia      : oh mana PRnya.
Rara & Salsa   : ini (membuka buku).
Mia      : oh ini (Miapun menjelaskan PR MTK kepada Rara & Salsa sampai ia mengerti).
Rara & Salsa   : terimakasih ya Mia sudah mengajarkan kita PR MTK sampai kita mengerti, kami pamit pulang dulu ya, asalamualaikum.
Mia      : Iya Sama – sama, Walaikumsalam.
Rara dan Salsa pulang ke rumahnya masing –masing.

***

BABAK IX “RUMAH”

Ketika Rara sampai di rumah, Salsa mengirim sms berisi nomor handponenya Doni.
Salsa    : Ra aku punya no handponenya Doni nih kamu mau tidak ? (melalui sms).
Rara     : mau, kamu mendapatkan nomornya Doni dari siapa ?
Salsa    : Dari Doni dong, melalui facebook.
Rara     : oh, terimakasih (Berbicara di dalam hati) kok Rara bisa secepat itu ia dekat dengan Doni, jangan-jangan apa yang aku rasakan itu benar salsa suka kepada Doni.
Salsa    : iya sama-sama.
***
BABAK X “SEKOLAH”

Ketika Rara di sekolah, Rara melihat Doni dan Salsa berangkat bareng satu motor, dan Rarapun menangis, teman-teman Rara bertanya kepada Rara, mengapa Rara menangis tetapi Rara tidak mau menjawab. Ketika Salsa masuk kelas Rara bertanya kepada Salsa.
Rara     : Sa maksud kamu apa berangkat sekolah dengan kak Doni. (dengan nada marah dan menghapus air matanya).
Salsa    : Ra aku tidak ada apa-apa dengan Doni tadi  tidak ada angkot kebetulan kak Doni lewat jadi aku ikut dengan Kak Doni. Sudah tidak usah menangis. (berbohong).
Rara     : yakin, kamu tidak bohongkan ? (menangis).
Salsa    : iya, sudah sudah tidak usah menangis lagi. (menghapus air matanya Rara).
Rara     : yasudahlah . . .
Salsa    : iya aku janji tidak akan berangkat bareng Kak Doni lagi deh.
Rara     : yakin, yasudah terserah kamu saja. (dengan muka jutek).
Salsa    : iya, sudah jangan marah terus, nanti jadi jelek loh hehehe.
Beberapa saat kemudian ..
Bel pulang pun berbunyi Salsa pamit pulang duluan dan tidak pulang bersama Rara dikarenakan ingin pulang bersama Doni, tapi Salsa tidak jujur karena tidak ingin menyakiti sahabatnya, Salsa bilang kepada Rara pamit dikarenakan ada urusan keluarga.
Salsa : Ra aku pulang duluan ya, buru-buru di karenakan ada urusan keluarga.(berbohong)
Rara : iya Sa.
***



BABAK XI “RUMAH”

Ketika Rara sampai di rumah Rara membuka facebook dan membuka dinding facebook Doni, dan rara membaca komentar status doni dan di situ Salsa & Doni terlihat dekat.
Rara     : (menangis dan berbicara di dalam hati) Ya allah betapa sakitnya hati ini sahabatku salsa yang sudah aku anggap sebagai saudara sendiri menghianati aku bahkan ia berani berbohong kepadaku, ya allah aku harus bagaimana ? memang kak Doni bukan siapa-siapa aku dan aku tidak berhak untuk melarang dia dekat dengan siapapun, ya allah jika ia jodohku dekatkan lah ia padaku dan jika ia bukan jodohku jauhkan lah dia dariku.
Ibu       : (mengetuk pintu kamar) ra … kamu sudah makan belum ? Ibu masuk ya ..
Rara     : Belum, iya bu, (menghapus air mata).
Ibu       : kamu habis nangis ya ? (melihat mata Rara)
Rara     : tidak kok Bu.
Ibu       : jangan bohong sama ibu, ada masalah ya, sama teman kamu ?
Rara     : iya aku abis nangis Ibu.
Ibu       : cerita dong sama Ibu.
Rara     : aku belum siap bu, buat cerita.
Ibu       : yasudah, makan dulu sana …
Rara     : aku masih kenyang,
Ibu       : yasudah, Istirahat saja dulu tenangin pikiran kamu. (beranjak dari kamar Rara dan menutup pintu).
Rara     : iya Ibu.
***




BABAK XII “SEKOLAH”

Keesokan harinya Rara berangkat ke sekolah dan melihat Salsa & Doni berangkat bareng satu motor dan lebih parahnya lagi Rara mendengar dari salah satu temannya yang bernama yuni bahwa mereka sudah jadian.
Yuni    : Ra kamu tau tidak. Katanya Salsa jadian yah sama kak Doni ?
Rara     : hah serius kata siapa kamu. (Matanya sudah berkaca-kaca).
Yuni    : kata Salsanya langsung ngomong ke aku. Rara jangan menangis ?
Rara     : aku tidak menangis kok,biasa saja ah. Kok salsa tidak bilang ya ke aku padahalkan aku sahabat dekatnya (mengeluarkan air mata).
Yuni    : tidak tau, Ra jangan menangis (menghapus air mata Rara).
Rara     : aku ijin ke toilet ya Yuni (berlari dan menangis di dalam toilet).
Beberapa saat kemudian bel masuk berbunyi dan Rarapun keluar dari kamar mandi dan menuju kelas.
Salsa    : selamat pagi Ra. Kamu habis dari mana ? kok matanya lembab habis nangis yah ? (tidak menyadari bahwa Rara sakit hati dengan Salsa).
Rara     : (pasang muka jutek & kesal). Nanti pulang sekolah aku mau berbicara dengan kamu & kak Doni. Tolong bilangin ke Kak Doninya.
Salsa    : ada apa Sa ? iya deh, Dimana ?
Rara     : Di depan kelas.
Salsa    : iya.
Ketika bel pulang sekolah berbunyi Salsa dan Doni menemui Rara.
Rara     : Kak Doni & Salsa sebenernya kalian sudah jadian atau tidak ?
Salsa    : Tidak, kenapa memang Ra ?
Doni    : iya memang ada apa ?
Rara     : Jujur (membetak).
Salsa & Doni   : iya kami memang sudah jadian.
Rara     : Salsa, kenapa kamu selalu berbohong kepada aku dari awal kamu berteman di facebook, tidak berangkat bareng lagi dan yang lebih parahnya lagi kamu tidak cerita kepada ku bahwa kamu sudah jadian dengan Kak Doni, dan belum kebohongan – kebohongan yang lain yang tidak aku ketahui, kamu tidak menganggap aku sebagai sahabatmu?
            Kak Doni, sebenarnya Kakak tau tidak aku suka sama Kakak dari awal aku masuk sekolah ini, bahkan Salsa kenal Kak Doni dari aku. Dan aku cuma butuh kepastian sebenarnya kalian sudah jadian apa belum. (matanya berkaca-kaca).
Salsa    : Ra, bukannya aku tidak menganggap kamu sahabat, tapi aku berbohong karena aku tidak mau melihat kamu sakit hati (memegang tangan Rara).
Doni    : maafin Kakak Ra, Kakak bukan maksud buat kamu sakit hati, kakak tidak tau kalau kamu suka sama Kakak dan memang Kakak sudah jadian dengan Salsa karena Salsa orang yang perhatian yang sebelum sebelumnya tidak ada di mantan Kakak. Maafkan Kakak yang sebelumnya tidak jujur kepada kamu.
Rara     : Sa, tapi kalau kamu berbohong terus – menerus malah membuat aku tambah sakit hati, sa aku cuman mau pesan sama kamu tolong jaga Kak doni jangan sampai Kamu sakiti Kak Doni, dan Kak Doni, iya kak tidak kenapa-kenapa kok, Kak aku cuman mau pesan tolong jaga Salsa dan jangan sekali-kalin Kakak buat nangis, cukup aku yang sakit. (memegang kedua tangan kanan Salsa & Kak Doni Sambil Menyatukannya Dan mengeluarkan air mata).
Ketika tangan mereka di satukan Rara pamit pulang di karenakan Rara tidak kuat lagi menahan air matanya.

***






BABAK XIII “RUMAH”

Ketika sampai dirumah Rara menangis dan masuk ke kamar tidurnya.
Rara     : (berbicara di dalam hati dan menangis) Ya allah berikanlah ke ikhlasan kepada diriku.
Ibu       : Rara … Rara buka pintunya ? kamu kenapa kok pulang sekolah nangis,
Rara     : Iya mah (membuka Pintu dan memeluk ibunya sambil menangis).
Ibu       : Kamu kenapa ra kok pulang sekolah menangis ?
Rara     : aku sedih Bu sahabat aku Salsa yang sudah aku anggap sebagai saudara aku sendiri dia menghianatiku dan jadian dengan Kak Doni cowok yang aku suka dan tadi aku berbicara kepada mereka dan mengikhlaskan mereka pacaran tapi mengapa hanya mulut yang berbicara ikhlas tapi mengapa hati tidak bisa Ibu ? (terurai air mata).
Ibu       : sudah ra sudah tidak usah menangis lagi, mungkin kamu belum terbiasa dengan keadaan ini dan ingat kata – kata Ibu, jika kamu berjodoh dengan Kak Doni pasti Kak doni tidak akan kemana-mana kok (menghapus air mata Rara).
Rara     : iya Ibu, terimakasih atas nasihatnya
Ibu       : iya sama-sama sayang, makan dulu ya ? (mengusap kepala Rara).
Rara     : aku lagi tidak ingin makan aku mau tidur saja ingin menenangkan pikiran dulu.
Ibu       : yasudah, nanti kalo laper makan ya.
Rara     : iya Ibu.

***





BABAK  XIV “SEKOLAH”

Ketika sampai di sekolah Rara melihat Salsa dan Doni bersama-sama. Dan Rara hanya bisa menangis dan lari ke toilet meminta diantar oleh Yuni.
Rara     : mau anter aku ke kamar mandi tidak ? (dengan mata berkaca-kaca).
Yuni    : mau ngapain Ra ? jangan menangis, yasudah iya.
Ketika di kamar mandi rara pingsan dan yuni meminta bantuan kepada Kak Doni karena kebetulan Kak Doni melewati toilet.
Yuni    : Kak Doni, tolong Rara, Rara pingsan di dalam toilet (menarik tangan kak doni).
Doni    : sedang apa memangnya, kepeleset ? (Doni mendobrak pintu kamar mandi dan mengangkat Rara dan membawanya ke ruang UKS).
Ketika menunggu Rara sadar, Doni bertanya kepada yuni.
Doni    : Yuni ada apa dengan Rara, kok bisa pingsan di toilet (memegangi tangannya Rara).
Yuni    : tapi Kakak janji yah jangan bilang siapa – siapa.
Doni    : Iya.
Yuni    : sebenarnya Rara tadi pagi menangis waktu Kakak & Salsa datang bersamaan dan memang ia datang ke sekolah matanya sudah lembab dan mukanya pucat.
Doni    : ya ampun Rara, jangan – jangan ia sakit hati karena kemarin. kasihan sekali Rara sampai seperti ini, maafkan Kakak.
Yuni    : kemarin ? memang kemarin kenapa kak ?
Doni    : oh tidak yuni, tidak kenapa-kenapa kok, (memegangi tangannya dan berbicara) ra bangun ra.
Rara     : haduh, ada apa ini (membuka matanya). Kok ada Kak Doni, pala aku berasa pusing banget nih, Yuni ada apa si tadikan aku ada di toilet kok sekarang ada di ruang UKS.
Yuni    : Kamu pingsan Ra di toilet, aku mau ngangkat kamu sendirian berat dan kebetulan kak Doni lewat jadi aku minta bantuannya aja, hehehe (tertawa)
Doni    : Iya Ra, kamu kenapa sih, sakit ? muka kamu pucat, badan kamu panas, mata kamu lembab habis nangis ? (memegang tangan dan memegang jidatnya) jangan-jangan kamu belum sarapan ya ?
Rara     : Kak Doni lepasin tangan aku nanti kalo ada Salsa nanti jadi masalah. Memang mata aku lembab ya ? biasa saja ah Kakak lebay nih, aku terakhir sarapan kapan ya ? oh iya kemarin, pantes pala aku pusing banget.
Doni    : Kakak tuh kawatir sama kamu Ra, oh iya kakak bawa roti sama air minum, nih kamu makan dulu ya, apa perlu Kakak suapin.
Rara     : mana sini aku makan rotinya, tidak Kakak nanti Salsa marah, yasudah Kak terimakasih ya sudah menolong aku dan rotinya, aku sudah baikan kok, Kakak ke kelas sana biar aku disini ada Yuni ini.
Doni    : benar yah, yasudah Kakak pamit kekelas ya Assalamualaikum (bergegas meninggalkan Rara).
Rara     : Walaikumsalam …
Yuni    : Ra kamu kenapa kok hidung kamu berdarah kamu mimisan ya ? (melihat Hidung Rara)
Rara     : hah masa si ? hehehe (tertawa).
Yuni    : Rara aku serius hidung kamu berdarah kok kamu malah tertawa si ? aku tau kamu lagi bahagia makanya kamu tertawa sampai tidak berasa kalo kamu mimisan, nih pake tissue aku, nanti aku ambil tas kamu dan meminta ijin pulang kepada guru piket yah. Kamu masih kuat tidak naik motor.
Rara     : makasih yuni. Masih memang kenapa ?
Yuni    : ah tidak kok …
Yunipun mengambil tas Rara, meminta ijin kepada guru piket dan memanggil Kak Doni untuk mengantarkan Rara pulang kerumahnya.

***
BABAK XV “RUMAH”

Rarapun sampai di rumah diantarkan oleh Doni dan bertemu dengan Ibu Rara.
Doni    : ra ini rumah kamu ?
Rara     : iya kak, terimakasih ya, mari ka masuk dulu. Ibu nih ada Kak Doni, Silahkan duduk Kak.
Doni    : iya terimakasih Ra.
Ibu       : ya ampun kenapa kamu Ra ? Sakit yah kata Ibu juga apa Ra makan dulu, ini mah malas cuman makan saja, sana makan, minum obat lalu tidur yah (wajah cemas).
Rara     : iya Ibu, Kak doni, aku tinggal yah.                                                                   
Doni    : iya.
Ibu       : oh ini ya yang namanya doni, cakep, putih, pantesan rara suka, pacarnya Salsa ya. terimakasih ya sudah mengantar Rara pulang.
Doni    : iya sama-sama tante, tadi Rara pingsan di toilet dan hidungnya keluar darah.
Ibu       : iya Doni, Rara memang susah makan akhir-akhir ini.
Doni    : yasudah tante, Doni pamit mau ke sekolah lagi.

Ibu       : iya Sekali lagi terimakasih ya nak Doni.
Doni    : iya sama – sama Ibu.

***
BABAK XVI “RUMAH SAKIT”

Rara dan Ibunya kerumah sakit dan menanyak penyakit yang akhir-akhir ini di rasakan oleh Rara.
Dokter : Apa keluhannya (bertanya kepada Ibu dan Rara).
Ibu       : ini Dok, anak saya akhir-akhir ini pingsan, kepalanya pusing lalu hidungnya keluar darah ada apa ya dok (dengan wajah cemas).
Dokter : coba Dokter periksa dulu ya (memeriksa Rara).
Ibu       : gimana dok ?
Dokter : coba kita ronsen dulu ya bu kepalanya,
Ibu       : Berapa lama Dokter,
Dokter : satu jam juga selesai Bu.
Ibu       : yasudah sana Ra di Ronsen dulu ibu menunggu di luar.
Rara     : iya Ibu (berjalan menuju ruang ronsen).
Beberap jam kemudian
Dokter : mari Ibu masuk sudah selesai ronsenannya.
Ibu       : gimana dok ? sakit apa Rara ? (bertanya dengan wajah cemas).
Dokter : gini Ibu di kepala Rara tepatnya dekat ubun-ubun ada gumpalan cairan dan harus di operasi.
Ibu       : di operasi Dok.
Dokter : iya berhubung di sini alat-alat operasi tidak lengkap jadi anak Ibu di rujuk untuk di Operasi di Australia, di sana peralatan operasinya juga sudah lengkap, bagaimana ibu ?
Ibu       : yasudah dok, tolong buat surat rujukanya ya.
Dokter : iya ibu ini sudah jadi.
Ibu       : terimakasih dok.
Dokter : Iya sama-sama Ibu.

***

BABAK XVII “BANDARA”

Ketika Rara sampai di bandara dan menuju Australia ia pamit kepada Ibu dan menitip pesan kepada Ibu “jika Doni ke rumah tolong sampaikan kepada Doni maaf Rara tidak  pamit dulu dan nanti ketika aku ke Indonesia 6 tahun yang akan datang aku akan ketaman yang ada dialun – alun kota.
Rara     : Ibu nanti aku pindah sekolah ke Australia ? trus nanti aku dioperasi di sana juga ? nanti aku di sana tinggal sama tante ? aku tidak pamit dahulu kepada Kak Doni, Yuni dan Salsa. Aku berapa lama di sana Bu ? (bertanya dengan muka sedih).
Ibu       : Iya kamu pindah sekolah agar kamu tidak sedih dan teringat Doni, kamu di sana di operasi, kamu tinggal dengan tante kalo ada butuh apa – apa bilang saja kepada tante, sampai kamu lulus Kuliah, sekitar 6 tahun.
Rara     : yasudah bu aku pamit, aku titip salam buat Kak Doni dan bilang maaf tidak pamit dahulu karena terburu – buru dan nanti ketika aku ke Indonesia 6 tahun yang akan datang aku akan ketaman yang ada dialun – alun kota..
Ibu       : iya Ra, nanti Ibu sampaikan Hati hati ya …
Rara     : iya Ibu (memeluk ibu dan berjabat tangan) assalamualaikum.
Ibu       : walaikumsalam.
***

BABAK XVIII “RUMAH”

Ketika Ibu sampai di rumah Doni datang dan bertanya,
Doni    : tante … Rara benaran pindah sekolah (dengan ngongosan karena terburu-buru).
Ibu       : iya Doni Rara sudah berangkat ke Australia ia menitip pesan katanya maaf Rara tidak  pamit dahulu dan nanti ketika Rara  ke Indonesia 6 tahun yang akan datang Rara akan ketaman yang ada dialun – alun kota.
Doni    : hah Australia jauh sekali tante, sekarang Rara masih di bandara tidak tante ?
Ibu       : Iya doni, Rara sudah berangkat, ia di sana ingin meneruskan sekolahnya dan akan di operasi.
Doni    : apa ? di Operasi tante memang Rara sakit apa tante ? Berapa lama tante ? (kaget).
Ibu       : di kepala Rara tepatnya dekat ubun-ubun ada gumpalan cairan dan harus di operasi dan gumpalan cairan tersebut yang membuat rara selalu pingsan, pusing, dan keluar darah dari hidungnya. Sampai ia lulus kuliah sekitar 6 tahun.
Doni    : yah (berbicara di dalam hati) aku menyesal dahulu menyianyiakan Rara karena Salsa, Salsa perempuan yang tidak baik dia selingkuh di belakangku dengan sahabat aku sendiri dan ia slalu berbohong.
Ibu       : kenapa Doni ? (bingung melihat Doni yang sedang bengong).
Doni    : ah tidak tante, terimakasih ya tante, aku pamit pulang assalamualaikum.
Ibu       : walaikumsalam.
***

BABAK XIX “TAMAN”

6 tahun kemudian Rara dan Doni bertemu ditaman dekat alun – alun kota.
Rara     : Kak Doni …. Apa kabar ? bagaimana salsa ?
Doni    : Baik Ra, Kamu gimana ? kok kamu berubah banget yah tambah cantik, Salsa ? aku tidak tau dia kemana, semenjak kamu ke bandara kakak langsung kerumah kamu ternyata hanya ada Ibu kamu, tujuan kakak kerumah kamu ingin cerita bahwa Salsa bukan cewek yang benar ia selingkuh di belakang kakak dengan sahabat kakak sendiri, kakak menyesal telah menyia – nyiakan kamu maafkan kakak, kakak tidak mau kamu pergi lagi, Kakak suka sama kamu, kakak cinta sama kamu apakan kamu mau menjadi pacar kakak ?
Rara     : aku tidak mau menjadi pacar Kakak aku maunya menjadi Istri kakak, benar yah kata Ibu kalau jodoh tidak akan kemana.
Doni    : haha ada – ada saja kamu ini Ra. 
Rara : Kejar aku kak, kejar aku (berlari-lari).
Doni : Dasar kamu (berlari mengejar Rara).
***
SELESAI